Kelurahan Sukorejo merupakan salah satu dari 16 kelurahan yang berada di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Kelurahan Sukorejo menjadi Kelurahan dengan jumlah balita stunting tertinggi di Kecamatan Gunungpati.Â
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Semarang, jumlah kasus stunting di Kelurahan Sukorejo mencapai 9 balita per-September tahun 2024.Â
Angka ini menjadi jumlah kasus stunting tertinggi di Kecamatan Gunungpati jika dibandingkan dengan kelurahan lainnya di Kecamatan Gunungpati.
Oleh karena itu, mahasiswa Kesehatan Masyarakat UNNES bersama Kelurahan Sukorejo bekerja sama mengadakan program SAHABAT (Sehat Bersama Anti Stunting) dengan kegiatan edukasi pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada kader Posyandu Kelurahan Sukorejo, khususnya Posyandu RW 7 Kelurahan Sukorejo.Â
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader Posyandu sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan di masyarakat terkait MP-ASI dan bagaimana pemberian MP-ASI yang tepat dari segi kuantitas dan kualitas sebagai salah satu upaya dalam mencegah stunting pada balita.Â
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan oleh mahasiswa kesehatan masyarakat UNNES di Balai RW 7 Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Sabtu (28/09/2024). Kegiatan ini dihadiri oleh 15 kader posyandu RW 7, ketua PSM, ketua kader posyandu RW 7, dan Ketua RW 7.Â
Kegiatan diawali dengan sambutan oleh Ketua RW 7 Kelurahan Sukorejo, Bapak Supriyatno, Â yang mendukung kegiatan ini sebagai upaya dalam mencegah stunting di masyarakat dan berharap dapat meningkatkan pengetahuan kader dalam pencegahan stunting melalui MP-ASI.
"Semoga dengan adanya kegiatan dari mahasiswa UNNES ini dapat menambah ilmu baru yang belum pernah didapatkan sebelumnya bagi kader dan meningkatkan pengetahuan kader terkait pencegahan stunting," ungkap Bapak Supriyatno.
Sebelum penyampaian materi, kader diberikan pre-test untuk mengukur tingkat pengetahuan kader sebelum diberikan edukasi. Kemudian, penyampaian materi oleh mahasiswa kesehatan masyarakat UNNES, Silmina Nahda yang menjelaskan mengenai MP-ASI dan peran pemberian MP-ASI dalam mencegah stunting.Â
Selain itu, juga dijelaskan mengenai syarat MP-ASI, 8 kelompok makanan yang ada di MP-ASI, dan indikator pemantauan MP-ASI serta pemantauan MP-ASI.Â
Untuk membantu kader dalam memahami materi, mahasiswa Kesehatan Masyarakat UNNES juga membagikan media edukasi berupa leaflet pemberian MP-ASI tepat yang berjudul "MP-ASI Tepat, Stunting Minggat" pada kader.Â
Pada Leaflet ini berisikan mengenai materi singkat yaitu stunting, MP-ASI, syarat MP-ASI, indikator pemantauan MP-ASI, 8 jenis kelompok makanan, dan takaran MP-ASI bagi bayi usia 6-23 bulan.Â
Leaflet ini dikemas dengan bentuk menarik dan mudah dibaca sehingga kader mudah memahami materi yang disampaikan. Leaflet ini juga dapat digunakan kader untuk mengedukasi masyarakat khususnya ibu balita terkait pemberian MP-ASI yang tepat.
Tidak hanya pemberian materi saja, kegiatan ini juga mengajak para kader untuk aktif bertanya dan berdiskusi terkait materi yang disampaikan. Para kader juga membagikan pengalaman yang sering terjadi di lapangan terkait pemberian MP-ASI terutama saat edukasi di posyandu.Â
Para kader juga diminta untuk mempraktikkan pemantauan MP-ASI dengan menggunakan form MP-ASI. Para kader sangat antusias dengan adanya kegiatan sosialisasi ini karena ingin meningkatkan pengetahuan mereka terkait MP-ASI pada balita yang nantinya dapat diterapkan pada kegiatan posyandu.Â
Para kader sangat antusias dengan adanya kegiatan sosialisasi ini karena ingin meningkatkan pengetahuan mereka terkait MP-ASI pada balita yang nantinya dapat diterapkan pada kegiatan posyandu.Â
Para kader sangat antusias dengan adanya kegiatan sosialisasi ini karena ingin meningkatkan pengetahuan mereka terkait MP-ASI pada balita yang nantinya dapat diterapkan pada kegiatan posyandu. Setelah sesi diskusi, kegiatan diakhiri dengan pengerjaan post-test untuk mengukur tingkat pengetahuan kader setelah diberikan edukasi.Â
Ketua Kader Posyandu RW 7, Ibu Sri Muryani, mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat karena dapat meningkatkan pengetahuan kader khususnya tentang MP-ASI. Lurah Kelurahan Sukorejo, Bapak Dhimas Enggar Divantoro, S.E., M.M. juga sangat mendukung adanya kegiatan sosialisasi ini di Kelurahan Sukorejo.Â
Dengan adanya kegiatan edukasi pada kader, ilmu yang didapat oleh kader dapat dibagikan dan disebarkan ke masyarakat luas khususnya ibu balita sehingga dapat menurunkan angka stunting di Kelurahan Sukorejo.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H