Dakwah, secara aksiologis, memiliki banyak manfaat bagi da'i (pendakwah), mad'u (yang didakwahi), dan alam semesta.
- Bagi da'i: Gugurnya kewajiban berdakwah dan mendapatkan pahala di dunia dan akhirat.
- Bagi mad'u: Gugurnya kewajiban belajar dan mendapatkan pahala di dunia dan akhirat.
- Bagi alam: Menjaga keseimbangan kosmos.
Secara keseluruhan, dakwah membawa kesejahteraan bagi semua makhluk, baik di dunia maupun di akhirat.
Retorika memiliki manfaat ganda:
Bagi Pembicara:
- Membimbing dalam menyampaikan materi secara efektif, efisien, dan menarik.
- Membantu meyakinkan pendengar dengan pesan berbasis data dan riset.
Bagi Pendengar:
Mendapatkan pesan yang komprehensif, mendalam, informatif, edukatif, dan advokatif.
Retorika dakwah memiliki beberapa manfaat. Pertama, pesan dakwah dapat disampaikan secara efektif, efesien, menarik, dan estetik, termasuk akidah, syariah, dan akhlak.
Kedua, retorika dakwah memungkinkan dai menggunakan teknik ice breaking dan joke untuk membuat ceramah tidak monoton dan monolog. Dengan demikian, pembicara dapat membuka ruang dan atensi bagi pendengar secara dialogis dan asertif.
Ketiga, retorika dakwah membuat materi dakwah lebih berbobot karena berisi ilmu pengetahuan berdasarkan sumber dipercaya dan otoritatif. Pesan ceramah disusun secara sistematik, kreatif, dan memenuhi nilai estetik.
Keempat, retorika dakwah membantu dai membuat keputusan tentang cara berbicara, seperti menggunakan nada tinggi, sedang, dan rendah, serta memotivasi atau membuat pendengar sedih. Keputusan ini dibuat berdasarkan pertimbangan objektif di lapangan.
Kesimpulan, manfaat retorika dakwah terdiri dari dua bagian: yang pertama untuk pembicara dan yang kedua untuk pendengar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H