B. Kaidah Kebahasaan
1. Menggunakan Kalimat Bermakna Lampau
Contoh dalam Teks:
"Kerajaan Singasari runtuh akibat pemberontakan Bupati Gelanggelang (Madiun) Jayakatwang pada 1292." "Setelah Singasari runtuh, Raden Wijaya melarikan diri bersama tiga sahabatnya yakni Sora, Nambi, dan Ranggalawe." "Pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 Saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit."
Analisis: Kalimat bermakna lampau menjadi ciri utama dalam teks cerita sejarah untuk menunjukkan bahwa peristiwa yang diceritakan telah terjadi di masa lalu. Kata kerja seperti "runtuh", "melarikan diri", "mendirikan", dan "dinobatkan" menunjukkan peristiwa yang sudah selesai atau terjadi di masa lampau.
2.Menggunakan Konjungsi Temporal
Contoh dalam Teks:
 "Setelah Singasari runtuh, Raden Wijaya melarikan diri bersama tiga sahabatnya yakni Sora, Nambi, dan Ranggalawe." "Pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 Saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293..." "Kemudian, Raden Wijaya membuka hutan Tarik di Trowulan untuk dijadikan desa."
Analisis: Konjungsi temporal seperti "setelah", "pada", dan "kemudian" digunakan untuk menjelaskan urutan waktu dan kronologi dari setiap peristiwa yang terjadi dalam sejarah Kerajaan Majapahit. Penggunaan konjungsi temporal ini membantu menyusun cerita secara runtut dan membuat alur lebih mudah diikuti oleh pembaca.
3.Menggunakan Kalimat Langsung
Contoh dalam Teks: -