Mohon tunggu...
Silmi aulia sholeh
Silmi aulia sholeh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Pendidikan Politik Terhadap Partisipasi Pemilih Muda

20 Desember 2024   17:27 Diperbarui: 20 Desember 2024   17:27 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salah satu penyebab utama rendahnya partisipasi pemilih adalah apatisme politik, di mana masyarakat merasa bahwa suara mereka tidak memiliki dampak signifikan. Pendidikan politik dapat membantu mengubah pola pikir ini dengan menunjukkan bahwa setiap suara berharga dan berkontribusi pada perubahan kebijakan yang lebih baik.

Pendidikan politik merupakan proses dialog antara pendidik, seperti sekolah, pemerintah, partai politik dan peserta didik dalam rangka pemahaman, penghayatan dan pengamatan nilai, norma dan symbol politik yang dianggap ideal dan baik. Menurut surono sebagaimana dikutip ramdlang naning, pendidikan politik adalah usaha untuk masyarakat politik, dalam arti mencerdaskan kehidupan politik rakyat, menigkatkan kesadaran warga terhadap kepekaan dan kesadaran hak, kewajiban dan tanggung jawab terhadap bangsa dan negara. 

Pemilih muda juga sangat rentan di mobilisasi oleh kelompok kepentingan contohnya, partai politik untuk meraup suara karna melihat dari karakteristik pemilih muda lebih menyukai hal-hal yang sederhana dan mudah dimengerti, dan mayoritas tidak tertarik untuk ikut serta dalam kampanye politik. Melalui pendidikan politik, masyarakat, khususnya generasi muda, dapat lebih sadar akan hak dan tanggung jawabnya sebagai pemilih.

Menurut Miriam Budiardjo sebagai definisi umum dapat dikatakan bahwa partisipasi politik adalah kegiatan seorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, antara lain dengan jalan memilih piminan negara dan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah. Kegiatan ini mencakup kegiatan seperti memberikan suara dalam pemilihan umum, menghadiri rapat umum, mengadakan hubungan atau lobbying dengan pejabat pemerintah atau anggota parlemen, menjadi anggota partai, atau salah satu gerakan sosial dengan direct action-nya dan sebagainya.

Pendidikan politik adalah kunci untuk meningkatkan partisipasi pemilu dan memperkuat demokrasi. Dengan memberikan pemahaman yang tepat tentang pentingnya pemilu, masyarakat dapat lebih aktif berkontribusi dalam menentukan arah masa depan bangsa. Melalui kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, pendidikan politik dapat menjadi alat efektif untuk mewujudkan demokrasi yang lebih inklusif dan representatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun