Mohon tunggu...
Silmia Putri
Silmia Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Statistisi Ahli Pertama BPS Kabupaten Mojokerto

Statistisi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bayang-bayang Stunting di Hari Anak Nasional

30 Juli 2024   14:00 Diperbarui: 30 Juli 2024   21:03 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Penanganan stunting di Kabupaten Mojokerto dapat dikatakan sudah baik dilihat dari data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun  2021, angka prevalensi stunting sebesar 27,4 persen dan pada tahun 2022 sebesar 11,6 persen. Dengan mengetahui faktor-faktor penyebab stunting, kita dapat lebih berupaya untuk melakukan penanganan stunting. Selain penanganan terhadap balita stunting, melakukan pencegahan stunting juga tidak kalah pentingnya. Periode waktu yang berperan terhadap stunting adalah pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Edukasi bagi ibu dan keluarga menjadi penting untuk mengoptimalisasi pertumbuhan anak pada 1000 HPK agar dapat mencegah stunting.

Menurut data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, faktor-faktor yang berkontribusi terhadap terhadap terjadinya stunting dibagi dalam 3 periode yaitu periode prenatal (sebelum kelahiran), periode kelahiran, periode postnatal (setelah kelahiran). Selain itu faktor rumah tangga seperti akses air minum dan sanitasi juga turut berkontribusi mempengaruhi terjadinya stunting. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pencegahan sekaligus penurunan prevalensi stunting menurut data hasil SKI 2023 antara lain:

  • Pemenuhan kebutuhan gizi anak yang sesuai pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak,
  • Pemenuhan kebutuhan asupan nutrisi bagi ibu hamil serta pemberian tablet tambah darah.
  • Ibu hamil melahirkan di fasilitas kesehatan dan segera disusui kurang dari 60 menit setelah lahir.
  • ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan.
  • Konsumsi protein pada menu harian untuk balita usia di atas 6 bulan dengan kadar protein sesuai dengan usianya.
  • Menjaga kebersihan sanitasi dan memenuhi kebutuhan air bersih.
  • Rutin membawa balita ke Posyandu minimal satu bulan sekali untuk dilakukan pengecekan berat badan dan tinggi badan balita.

Diperlukan upaya dan komitmen bersama dari pemerintah, masyarakat, dan keluarga agar dapat mengupayakan hal-hal diatas agar hasil yang dicapai dapat maksimal dan optimal sesuai dengan target yang telah ditentukan, serta bayang-bayang stunting dapat hilang dari Indonesia terutama di Kabupaten Mojokerto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun