Mohon tunggu...
Silmia Putri
Silmia Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Statistisi Ahli Pertama BPS Kabupaten Mojokerto

Statistisi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bayang-bayang Stunting di Hari Anak Nasional

30 Juli 2024   14:00 Diperbarui: 30 Juli 2024   21:03 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Hari Anak Nasional di Indonesia diperingati setiap tanggal 23 Juli. Momen ini menjadi kesempatan berharga untuk merefleksikan komitmen kita dalam membangun generasi penerus bangsa yang berkualitas. Peringatan Hari Anak Nasional ini penting untuk terus mengingatkan kita semua bahwa anak-anak adalah aset berharga bagi masa depan bangsa. Namun demikian, masih banyak tantangan yang dihadapi anak-anak kita hari ini - dari masalah kemiskinan, gizi buruk, putus sekolah, hingga kekerasan dan eksploitasi.

Menurut KBBI, anak adalah individu yang belum dewasa atau belum mencapai usia dewasa. Sedangkan menurut Undang-Undang Perlindungan Anak di Indonesia, batasan usia anak yaitu individu yang berusia di bawah 18 tahun. Data BPS tahun 2023 menyebutkan bahwa jumlah anak  mencapai 25-30 persen dari total jumlah penduduk yang ada di Indonesia.

KESEHATAN ANAK

Kesehatan anak merupakan aspek yang sangat penting dalam pembangunan suatu bangsa. Untuk meningkatkan kesehatan anak, diperlukan upaya terpadu dari pemerintah, masyarakat, dan keluarga. Dalam hal ini termasuk peningkatan layanan kesehatan, edukasi masyarakat, dan perbaikan faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi kesehatan. Beberapa masalah tentang kesehatan anak antara lain terkait gizi, imunisasi, sanitasi dan kebersihan, akses layanan kesehatan, serta kesehatan ibu dan anak.

Usia 0-5 tahun merupakan masa golden age dari perkembangan suatu individu. Pada tahapan usia tersebut, anak akan mengalami perkembangan dan pertumbuhan fisik serta mental yang cukup signifikan. Oleh karena itu berbagai hal yang diterima oleh anak pada usia dini ini akan menjadi fondasi dasar bagi kehidupannya kelak. Untuk mendukung pertumbuhan tersebut dibutuhkan pemenuhan gizi yang seimbang yang harus dioptimalkan.

STUNTING

Gizi merupakan salah satu aspek kunci bagi pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan pembangunan bangsa. Salah satu masalah gizi yang signfikan dan menjadi fokus dunia adalah stunting pada balita.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang, dan kedua faktor penyebab ini dipengaruhi oleh pola asuh yang tidak memadai terutama dalam 1.000 HPK. Anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badan menurut umurnya lebih rendah dari standar nasional yang berlaku.

UNICEF/WHO/World Bank mengestimasikan prevalensi balita stunting di seluruh dunia sebesar 22,3% atau sebanyak 148,1 juta jiwa pada 2022. Lebih dari setengah balita stunting di dunia berasal dari Asia (76,6 juta) dan sekitar 30% (63,1 juta) berasal dari Afrika (UNICEF/WHO/World Bank Group – Joint Child Malnutrition Estimates 2023 edition).

Bayang-bayang stunting juga masih menghantui Indonesia. Pasalnya, menurut Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang dilaksanakan oleh Kemenkes pada tahun 2023 menunjukkan bahwa rata-rata nasional mencatat prevalensi stunting sebesar 21,5%. Meskipun telah terjadi penurunan prevalensi stunting selama 10 tahun terakhir (2013-2023), akan tetapi progress ini belum dapat memenuhi target RPJMN 2020-2024 yang menargetkan prevalensi stunting sebesar 14% pada tahun 2024. Di Jawa Timur sendiri, Angka prevalensi stunting masih mencapai 17,1 persen yaitu 1 dari 6 anak di Jawa Timur mengalami stunting. Meskipun demikan, angka tersebut merupakan terendah kedelapan dari 34 provinsi di Indonesia.

FAKTOR DETERMINAN STUNTING

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun