Sebgaiimana dikatakan bahwa dalam teori fungsionalistik, belajar dilakukan dari trial and error. Belajar dari percobaan dan kegagalan yang dilakukan secara terus menerus untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Dari hal tersebut kita dapat melihat bahwasannya untuk mencapai keberhasilan diperlukan adanya banyak sekali percobaan dan kegagalan. Serta dari kegagalan-kegagalan yang pernah kita alami tersebut, kita dapat belajar dan menemukan cara terbaik untuk mencapai keberhasilan.
Seperti halnya dalam Islam, bahwasannya selalu ada hikmah dari setiap kejadian bagi orang-orang yang mau berpikir. Artinya selalu  ada hikmah atau manfaat dari setiap kejadian atau masalah, jika kita mau merenungi dan berfikir hal-hal apa saja yang bisa pelajari dari hal tersebut.Â
Apa pembelajaran yang bisa kita ambil untuk kedepannya. Dari hal tersebut secara tidak langsung berarti kita telah belajar dari pengalaman. Dan bahwasannya pengalaman adalah guru terbaik kita, karena darinya kita bisa belajar dan bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik daripada sebelumnya.
Kita sebaiknya tidak terlalu membenci kegegalan, karena kegagalan membawa diri kita menjadi pribadi yang sekokoh sekarang. Bahkan mungkin jika kita tak pernah mengalami kegagalan, belum tentu kita berada di titik kehidupan kita yang sekarang.Â
Maka dari itu, anggaplah bahwasannya kegagalan itu sebagai pelajaran dalam kehidupan untuk menuju ke puncak tangga kesuksesan. Karena tidak ada sebuah kesuksesan yang digapai tanpa sebuah usaha dan kerja keras.Â
Semua butuh sebuah perjuangan dan yang pastinya akan menemui sebuah kegagalan terlebih dahulu. Orang yang pandai adalah orang yang akan selalu mau belajar dari setiap kesalahan, baik itu kesalahan dirinya sendiri atau pun kesalahan yang diperbuat oleh orang lain. Dan ingatlah bahwasannya di balik dari kegagalan terdapat takdir lain yang lebih baik yang telah menanti kita di kemudian hari.
Referensi :
Teori Belajar dan Pembelajaran oleh Omon Abdurahman, Radif Khotamir Rusli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H