Mohon tunggu...
Silfi Aini
Silfi Aini Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswi

Mahasiswi IAIN Rejang Lebong

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Iman, Tugas Ilmu Tauhid

7 Januari 2020   13:02 Diperbarui: 7 Januari 2020   12:59 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asslamualaikum Wahramatullahi Wabaraakatuh

 Nama :  Silfi aini rahma dini

 Nim    :  19541053

 Prodi  : TBIN 1B

 Tugas :  Ilmu Tauhid

Tepat  pada hari Senin tanggal 6 januari 2020, saya menemui seseorang ibu yang  berjualan manisan dekat rumah saya  tepatnya di daerah Timbul Rejo gang Medang  yang bernama Ibu Wiwin.  Saya mewawancarai ibu Wiwin tersebut  tentang "IMAN" saya langsung saja  bertanya pada ibu wiwin  tentang iman itu.

Sebelum saya bertanya dengan ibu Wiwin, saya menanyakan  tentang keadaan keluarga ibu Wiwin. Saya bertanya kepada ibu Wiwin berapa jumlah anak Ibu? Ibu Wiwin menjawab anak saya berjumlah 3 orang. Lalu saya bertanya lagi kepada ibu wiwin apa pekerjaan suami ibu? Ibu Wiwin menjawab dengan tegar, saya sudah bercerai dengan suami saya sudah setengah tahun yang lalu, saya tidak menyesali dengan kejadian ini, karena sudah merupakan takdir dari Allah SWT. Ternyata suami ibu Wiwin menikah lagi dan sejak dua tahun tidak pernah menafkahi keluarga ibu Wiwin lagi.

Pertanyaan pertama saya, apakah ibu Wiwin  tahu  apa pengertian  iman? Ibu wiwin menjawab "iman" adalah ucapan dan perbuatan sesuai yang  dilakukan oleh orang tersebut.

Lalu saya  bertanya  lagi ada berapa rukun iman tersebut ?  ibu Ibu Wiwin menjawab ada 6 macam yaitu :  1. iman kepada Allah 2. Iman kepada pada Malaikat   3.iman kepada  kitab Allah 4.iman kepada hari akhir  5. iman kepada qada dan qadar

Lalu saya bertanya lagi kepada  ibu Wiwin bagiamana  kita mempercayai  iman kepada kitab- kitab Allah? ibu wiwin menjawab kita harus tekun membaca dan mempelajari alquran dan kitab -kitab  yang di turunkan oleh Allah swt.

Lalu saya bertanya lagi kepada ibu wiwin bagaimana cara ibu untuk beriman kepada allah? Ibu wiwin menjawab  "ya dengan kita percaya kepada Allah , selalu menjalankan kewajiban  kita sebagai umat muslim ,seperti sholat dan puasa" dan mensyukuri apa yang diberikan oleh Allah, Swt.

Ketika tokoh sedang ramai dan telah masuk waktu adzan sholat apa yang ibu lakukan ? ibu wiwin menjawab "saya memiliki 3 orang anak yang sudah mengerti tentang harga-harga ditoko jadi saya bisa bergantian dengan anak-anak saya tersebut.

Masya Allah ibu Wiwin tidak hanya mikirkan  dunia saja tetapi akhirat pula, di saat tokoh ramai ibu Wiwin  selalu  menjalankan sholat  5 waktu,Alhamdulillah.

Apa pendapat ibu tentang seseorang  yang menggunakan penglaris ketika berjualan baik itu dari dukun  atau apapundari yang lain? ibu Wiwin menjawab saya tidak sependapat dengan hal tersebut,   mungkin orang yang minta penglaris dari dukun,  orang tersebut tidak beriman kepada  Allah , karena  dia tidak  percaya  pada Allah,  yang menjanjikan rezeki  kita  masing-masing. 

Kalau saya ketika saya sudah percaya  pada Allah  mau seramai apapun orang yang  berjuang  di dekat  toko saya, saya tetap percaya bahwa  rezeki kita kan  sudah di atur oleh Allah  dan tidak  bakal tertukar. Saya  pasrah akan takdir rezeki saya."Luar biasa sekali prinsip yang dimiliki  oleh ibu wiwin ini.

Terima kasih buat ibu  wiwin  yang sudah mau saya  wawancarai dan berbagai cerita  yang semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga kita dapat Allah janjikan, selalu  menjalankan  kewajiban  kita sebagai umat muslim yang harus beriman, kita juga  harus menjaga sholat kita dengan kondisi apapun , akan  selalu percaya  dengan apa  yang selalu bersyukur  atas nikmat yang allah swt berikan kepada kita, dan  selalu berdoa kepada  Allah agar kita sama  sama-sama  selalu berada pada jalan  yang benar, jalan yang diredhoi oleh Allah swt . Aamin, Yrb

Baiklah, hanya ini yang dapat saya tulis apabila ada salah dalam penulisan kata, atau maksud yang salah, saya minta maaf .dan semoga selalu menginspirasi ya. Terima kasih.

Akhirulkalam wassalamualikum warahmatulahi wabaraakatuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun