Mohon tunggu...
Silfia Aryani
Silfia Aryani Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Guru kecil yang ingin murid-muridnya menjadi orang besar | Wanita biasa yang ingin anak-anaknya menjadi orang yang luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Yuk Berhijab!

30 Januari 2014   22:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:18 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi prasangka burukku dijawab Allah dengan terbukanya jalan menjadi PNS di UNS. Alhamdulillah, di tempat kerjaku tidak ada aturan yang menghalangi aku berjilbab. Lingkungan kerja sangat mendukung kegiatan beragama (apapun); kami sering sholat Dhuhur berjamaah. Aku pikir, gak akan senyaman ini kalo ketrima di bank swasta itu.

Intinya, apa yang aku (dan mungkin) temen2 kira jadi penghalang ketika berjilbab; itu salah besar. Kalaupun memang menghalangi; yakin saja. Allah sudah menyiapkan jalan yang lebih baik.

Istiqomah saja. Insya Allah ...

* berjilbab bukan berarti tidak berbuat salah. aku masih sering main kartu waktu itu (yg diprotes keras oleh pacarku), masih pacaran (hehehe) dan masih melakukan kenakalan lainnya. pun sampe sekarang, masih berproses. jadi jangan takut mulai pake jilbab. berhijab tidak menandakan alim tidaknya seseorang, suci tidaknya seseorang. jilbab itu ya, cara berpakaian. seperti hem pake di atas, dan rok pake di bawah ^^

** berproses itu termasuk cara jilbabannya..dulu rasanya gak sanggup pake rok. ribet karena tiap hari musti naik turun kereta. tapi setelah dijalani, sekarang malah gak bisa cuma pake celana panjang. semoga bisa meningkat ke yang lebih syar'i lagi. yang tadinya ngerasa gerah, coba dulu deh ... ternyata gak gerah kok. lagian, mending gerah di dunia, masih ada AC. lah di neraka?

***pengalaman pake jilbab waktu sekolah di Melbourne tidak kalah menarik. pas pertama kali makan di restoran fastfood, aku malah dianjurkan oleh si pelayan untuk pilih paket ikan, karena meski tidak pake babi, dia tidak yakin daging yang dipakai disembelih dengan cara yang halal. saat tersesat di hari pertama, seseorang menyapa dengan sapaan "sister" karena kami sama2 berjilbab dan membantuku menunjukkan jalan pulang. juga kalo lagi kuliah dan nerabas jam sholat, aku langsung bisa sholat di tempat (kursi kuliah), tanpa harus 'berganti kostum'

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun