Mohon tunggu...
Silfani Alfadiyah
Silfani Alfadiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka

Ilmu Komunikasi Berkompeten Bidang Broadcasting

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Stop Membuang Minyak Jelantah, Mahasiswi KKN TEMATIK CIPAYUNG UHAMKA Berinovasi Membuat Sabun dan Lilin Aromatherapi

6 Desember 2024   21:27 Diperbarui: 6 Desember 2024   21:27 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Proses Pembuatan 

sumber: Interpretasi penulis

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Cipayung Universitas Muhammadiyah Prof. Dr Hamka melaksanakan program transformasi minyak jelantah menjadi sabun serbaguna sebagai inovasi ramah lingkungan. Acara ini diinisiasi oleh Mardiana Ningsih pada hari Jum'at, 23 Agustus 2024, di Masjid Nurul Iman, Kecamatan Cipayung, Kabupaten Jakarta Timur.

Sumber: Intrepretasi penulis

Sering dianggap sampah rumah tangga yang tidak berguna, minyak jelantah kini mendapat nilai baru berkat inovasi sekelompok mahasiswi Studi Kerja Nyata (KKN) Tematik Cipayung Universitas Muhammadiyah Prof.Dr Hamka 2024. Mahasiswi ini berhasil membuat sabun dan lilin aromaterapi dari minyak jelantah yang selain ramah lingkungan juga memiliki nilai estetika yang tinggi.
Berdasarkan kekhawatiran akan banyaknya limbah minyak jelantah yang seringkali mencemari lingkungan, mahasiswa berinisiatif mencari cara untuk mengolah limbah minyak jelantah menjadi produk yang bermanfaat.
Melalui pendekatan kreatif dan pemahaman akan pentingnya daur ulang, mereka menemukan bahwa minyak jelantah dapat diubah menjadi sabun dan lilin aromatik yang wanginya indah. Proses pembuatan lilin ini diawali dengan mengumpulkan minyak jelantah dari rumah warga sekitar lokasi KKN. 

Foto Proses Pembuatan 
Foto Proses Pembuatan 

sumber: Interpretasi penulis

Proses pembuatan sabun dari minyak jelantah
Proses pembuatan sabun dari minyak jelantah meliputi beberapa tahap, antara lain menyaring minyak jelantah, mencampurkannya dengan bahan lain seperti soda api dan pewangi alami, serta membentuk dan mengeringkan sabun.

Kemudian proses pembuatan lilin aromaterapi. Minyak kemudian disaring untuk menghilangkan sisa kotoran atau sisa makanan. Minyak murni dicampur dengan bahan-bahan seperti stearin dan parafin, serta pewarna dari serpihan krayon dan minyak esensial untuk menciptakan aroma yang menenangkan. Yang membuat inovasi ini semakin menarik adalah pilihan rasa yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Para ibu-ibu memilih minyak esensial harum lavender, yang dikenal memiliki wangi yang khas dan menenangkan.Setelah bahan-bahan tersebut tercampur, hasil olahan minyak jelantah dituangkan ke dalam cetakan lilin berbagai bentuk. Lilin aromaterapi setelah proses pengawetan dapat digunakan atau dijual sebagai produk ramah lingkungan. 

Mereka tidak hanya tertarik untuk mencobanya saja, namun juga mempelajari cara pembuatannya agar bisa digunakan di rumah masing-masing. Dengan cara ini, program ini bertujuan untuk memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat lokal sekaligus meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perlindungan lingkungan.

Foto Hasil Sabun Minyak Jelantah
Foto Hasil Sabun Minyak Jelantah

sumber: Interpretasi Penulis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun