Sedekah bisa memberikan keajaiban-keajaiban. Hal ini tak lain karena Allah sendiri yang telah menjamin akan memberikan balasan yang berlipat-lipat sampai tak terhingga bagi orang yang bersedekah. Seperti yang terjadi pada Abbdullah bin Mubarak, Allah berkenan mengutus malaikat untuk pergi haji menggantikannya. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Abdullah bin Mubarak waktu itu hendak pergi haji ke Makkah. Namun dalam perjalanannya, dia melihat seorang wanita mencabuti bulu ayam di tempat sampah. Abdullah berhenti dan memperhatikan tindak-tanduk wanita itu. Dengan penasaran, dia bertanya, “Wahai Ibu, apakah ayam itu mati karena disembelih atau ia sudah menjadi bangkai?”
Wanita itu menjawab, “Ayam ini telah menjadi bangkai. Aku akan memakannya bersama keluargaku.”
Abdullah heran dan bertanya, “Wahai Ibu, bangkai diharamkan oleh Allah. Mengapa engkau akan memakannya?” Dia mencoba mengingatkan wanita itu tentang keharaman bangkai.
“Pergilah. Jangan ikut campur urusanku,” jawab wanita itu keras dan ketus.
Kembali Abdullah mengingatkan wanita itu namun si wanita tetap bersikukuh untuk memakannya. Akhirnya wanita itu menjelaskan alasannya mengapa ia bersikeras tetap memakan bangkai ayam. “Sebenarnya saya dan anak-anak tidak makan apa-apa selama 3 hari ini. Kami kelaparan dan tidak ada yang bisa kami makan selain bangkai ini.”
Abdullah kaget mendengar alasan wanita itu. Dia terdiam dan berpikir. Dia merasa kasihan dan memutuskan untuk kembali ke rumahnya. Tak lama kemudian, dia kembali dengan membawa seekor keledai yang dipenuhi dengan bahan makanan, pakaian dan perbekalan lainnya. Dia datang kerumah wanita itu dan berkata, “Ambillah semua yang saya bawa ini. Semua ini adalah milikmu dan hakmu.”
Selesai menyerahkan keledai itu, dia pun kembali berjalan hendak meneruskan perjalannya ke Kota Makkah. Tiba-tiba dia teringat bahwa musim haji telah selesai. Dia terlambat beberapa hari karena dia harus pulang kembali ke rumah untuk mengambil makanan dan pakaian untuk wanita itu. Menyadari niat berhajinya telah gagal, dia memutuskan untuk tinggal di Kota Kuffah beberapa hari.
Setelah para jemaah haji pada pulang, dia pun pulang ke rumahnya. Sampai di rumah, banyak sekali tetangga dan sahabatnya yang datang menyambut. Sambutan yang biasa diberikan untuk orang yang baru pulang dari ibadah haji.
Karena merasa belum berhaji dan tidak enak atas sambutan itu, Abdullah berkata kepada yang hadir, “Bapak-bapak sekalian, saya ingin menjelaskan bahwa saya tidak jadi pergi haji. Saya tidak pulang dari Kota Makkah. Saya hanya sampai di Kota Kuffah dan kembali lagi ke rumah.”
Apakah orang-orang yang hadir di rumahnya percaya? Ternyata tidak. Mereka menganggap Abdullah hanya bergurau saja. Diantara yang hadir, kebetulan ada yang baru pulang dari berhaji. Dia bilang, “Subhanallah, jangan engkau bergurah Abdullah. Bukankah saya telah menitipkan uang kepadamu ketika kita berangkat bersama, lalu saya mengambil kembali ketika kita berada di Arafah?”