Mohon tunggu...
Silas Lazarus
Silas Lazarus Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Every man dies. Not every man really lives" (William Wallace)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perlukah memperingati hari Ibu? Tidak Semua Ibu berhati Mulia

22 Desember 2011   06:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:54 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya dibesarkan dalam keluarga yang miskin, Ibu saya meninggalkan kami ketika saya berumur 10 tahun. Ibu meninggalkan Bapak, saya dan adik perempuan saya Yohana, karena Bapak miskin. Seringkali terjadi pertengkaran diantara mereka, dan Ibu selalu mengancam akan meninggalkan Bapak. Hal yang sepele seringkali menjadi pemicu pertengkaran, makanan tidak ada lauknya, kekurangan uang untuk beli sabun, dan lain sebagainya, seringkali menjadi pemicu pertengkaran.

Ancaman-ancaman Ibu untuk meninggalkan Bapak akhirnya menjadi kenyataan. Guratan penderitaan ayah membuat hati kami sakit. Peran Bapak akhirnya juga sebagai Ibu, mencuci, masak, dan mencari uang untuk menafkahi kami dan menyekolahkan kami. Sedangkan Ibu pergi entah kemana. Sosok Ibu yang menjadi panutan kami kami anak-anaknya, justru tega meninggalkan kami. Terlalu pedih untuk diceritakan. Setelah Ibu meninggalkan pergi, lambat laun timbul kebencian saya terhadap sosok Ibu. Kebencian itu semakin hari semakin mengakar dalam sanubari.

Setamat sekolah, saya berjuang keras untuk membantu Bapak yang kondisinya sudah semakin renta dan sakit-sakitan. Ada hikmah dibalik penderitaan kami. Penderitaan-penderitaan yang kami alami justru membentuk kami menjadi pribadi yang tangguh dan pantang menyerah.  Kini Bapak sudah tiada, dan Ibu tidak tahu ada dimana.

Selamat hari Ibu.

- Dari Silas dan Yohana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun