Mohon tunggu...
Silafatul Hikmawati
Silafatul Hikmawati Mohon Tunggu... Guru - Guru kelas

Olah raga

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Haruskah kita kehilangan Rasa malu

24 Januari 2025   17:41 Diperbarui: 24 Januari 2025   17:41 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah rasa malu hanya sebuah perasaan yang tidak berguna dan harus dihilangkan???

 Seorang murid sedang menghampiri gurunya di depan kelas ketika kegiatan belajar - mengajar di mulai.  " Bapak !!! kok main Hp terus!!!".  Lalu apa yang terjadi, si guru berdalih dengan berbagai alasan kalo tindakannya itu benar.

Rasa malu adalah salah satu perasaan manusia yang paling penting. Rasa malu membuat kita menyadari kesalahan kita, membuat kita berpikir dua kali sebelum melakukan sesuatu, dan membuat kita lebih berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang lain.

Namun, di era modern ini, rasa malu semakin hilang dari kehidupan kita. Banyak orang yang tidak lagi merasa malu ketika melakukan tindakan yang tidak etis atau tidak sesuai dengan norma. Mereka mungkin merasa bahwa rasa malu adalah sesuatu yang kuno, tidak relevan, atau bahkan menghambat kemajuan. Cerita di atas merupakan contoh kecil bahwa rasa malu pada diri sudah mulai berkurang dihambat dengan tekhnologi yang semakin berkembang

Dalam Al-Qur'an, surah An-Nisa ayat 58

disebutkan: : "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

Ayat ini mengingatkan kita tentang pentingnya keadilan, kejujuran, dan tanggung jawab. Rasa malu adalah salah satu cara untuk mencapai nilai-nilai tersebut.

Jadi, haruskah kita kehilangan rasa malu? Tidak. Rasa malu adalah salah satu nilai yang paling penting dalam kehidupan manusia. Kita harus terus mempertahankan dan mengembangkan rasa malu agar kita dapat menjadi lebih baik, lebih berempati, dan lebih bertanggung jawab. Dengan rasa malu kita tidak akan lagi menyalah gunakan waktu, jabatan ,bahkan kepercayaan orang lain kepada kita.

Mari kita jadikan rasa malu sebagai pedoman kita dalam berinteraksi dengan orang lain dan dalam melakukan tindakan-tindakan yang mempengaruhi kehidupan kita dan masyarakat. Dengan demikian, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil, lebih berempati, dan lebih bertanggung jawab.

Jika rasa malu hilang, maka beberapa hal yang mungkin terjadi adalah:

1. Kehilangan kontrol sosial: Rasa malu berfungsi sebagai kontrol sosial yang mencegah seseorang melakukan tindakan yang tidak pantas atau merugikan orang lain. Tanpa rasa malu, seseorang mungkin lebih cenderung melakukan tindakan yang tidak etis atau merugikan.

2. Kerusakan hubungan: Rasa malu membantu seseorang memahami batasan dan norma sosial dalam berinteraksi dengan orang lain. Tanpa rasa malu, seseorang mungkin tidak memahami atau menghormati batasan orang lain, yang dapat menyebabkan kerusakan hubungan.

3. Kehilangan motivasi untuk berubah: Rasa malu dapat menjadi motivasi untuk berubah dan memperbaiki diri. Tanpa rasa malu, seseorang mungkin tidak memiliki motivasi untuk memperbaiki kesalahan atau kekurangan.

4. Meningkatkan risiko perilaku berbahaya: Rasa malu dapat mencegah seseorang melakukan perilaku berbahaya atau merugikan diri sendiri. Tanpa rasa malu, seseorang mungkin lebih cenderung melakukan perilaku berbahaya.

Namun, perlu diingat bahwa rasa malu yang berlebihan juga dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental dan emosional seseorang. Oleh karena itu, penting untuk memiliki rasa malu yang seimbang dan tidak berlebihan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun