Mohon tunggu...
Siko Wiyanto
Siko Wiyanto Mohon Tunggu... Pegawai Negeri Sipil -

Seorang hamba Allah, seorang suami, dan seorang PNS.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tahapan Transformasi Unit Kehumasan pada Instansi Pemerintah

3 April 2016   11:02 Diperbarui: 3 April 2016   11:28 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini pemerintah Jokowi sangat memberikan perhatian pada humas pemerintah. Salah satu buktinya adalah perekrutan Tenaga Humas Pemerintah akhir tahun yang lalu. Namun Tenaga Humas Pemerintah saja tidak cukup, penguatan unit kehumasan pada instansi pemerintah perlu dilakukan. Kegiatan komunikasi publik pada instansi pemerintah penting agar tercapai sinergi yang harmonis antar stakeholder pemerintah agar kebijakan publik dapat dirumuskan, ditetapkan, diimplementasikan, dan dievaluasi secara cepat dan tepat. Berikut ini saya sampaikan tahapan transformasi unit kehumasan pada intansi pemerintah. Berdasarkan pengalaman dan hasil observasi saya, tahapan transformasi unit kehumasan pemerintah adalah sebagai berikut. 

1. Unit kehumasan dianggap tidak memiliki peran penting, hanya sebagai pelengkap dan berfungsi hanya kalau ada masalah dengan masyarakat. Ini dimiliki oleh unit kehumasan instansi yang tidak melayani, melainkan dilayani. Pada tahap ini bahkan unit kehumasan tidak paham siapa saja stakeholder organisasinya.

2. Unit kehumasan dianggap berfungsi hanya untuk dokumentasi dan publikasi.
Ini setahap lebih baik, namun hanya melakukan komunikasi satu arah pada stakeholder ekternal. Apakah informasi itu penting atau tidak bagi stakeholder, apakah informasi sudah dapat dipahami, tidak dipedulikan. Pada tahap ini unit kehumasan sudah melakukan pemetaan stakeholder eksternal, namun belum sempurna.

3. Unit kehumasan dianggap sebagai agen media handling
Unit kehumasan dianggap cukup penting karena media sangat berpengaruh terhadap citra dan kepercayaan stakeholder. Namun, fokus pada kegiatan ini, sebuah institusi akan terjebak pada pencitraan pimpinan semata. Yang diangkat oleh kegiatan komunikasi harusnya organisasi, bukan figur yang media darling. Pada tahap ini unit kehumasan kadang masih ketinggalan informasi yang justru ada di dalam institusinya sendiri sehingga cenderung menjadi pemadam kebakaran ketika terjadi krisis komunikasi. Pada tahap ini unit kehumasan sudah melakukan monitoring media.

4. Unit kehumasan menduduki peran penting dalam pengambilan keputusan dan pusat informasi serta menciptakan keseimbangan komunikasi antar stakeholder. Dalam tahap ini organisasi sadar bahwa komunikasi publik bukah hanya tentang hubungan dengan media, tapi juga bagaimana menciptakan pengertian dan sinergi antar lembaga.

Dalam tahap ini, unit kehumasan menciptakan komunikasi dua arah khususnya stakeholder kunci, menjadi tempat arus informasi yang berkuailtas sehingga dapat mencegah krisis komunikasi. Krisis komunikasi dapat menyebabkan deadlock pengambilan kebijakan penting, akibat yang ditimbulkan adalah distrust dan opportunity cost yang besar. Stakeholder tidak menginginkan suatu kebijakan lama diputuskan karena banyak konflik kepentingan atau ego sektoral yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan jalan komunikasi.

Siko Dian Sigit Wiyanto, EPR (certified expert in public relations)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun