“Oh iya, sori ya sudah nungguin lama” jawabku, nyoba mencairkan suasana.
“Iya..iya.. Maafnya ke Bunga dong.. Tuh orangnya. Jangan diapa-apain loh ya..” kata temannya sebelum mereka bergegas keluar kelas. “Bunga, kita tunggu diluar ya”
“Ih, pada kemana? Tungguin dong…” timbalnya..
Hmmm… Jadi pangilannya emang Bunga. Oke, satu petunjuk lagi. Aku menghampiri dia dan menyodorkan tanganku.
“Kenalin, aku saM”
“Bunga..” dia menyambut dan kami berjabat tangan.
“Iya, udah tau kok. Rumahnya di daerah Cangkuang ya?”
“Kok tau?”
“Tau lah, kita kan pernah se-angkot waktu itu. Kamu naik dari Cangkuang, depan Puskesmas.”
“Ooohh… Sudah kan? Aku mau pulang. Cape nungguin dari tadi ga dateng-dateng. Laper nih..”
Waduh, iya juga sih. Aku memang terlalu lama membuat dia menunggu. Aku tak menyalahkan dia kalo dia kesal menunggu.