Rumah kontrakan pada awalnya hanya sebagai usaha sampingan, memanfaatkan rumah yang kosong untuk ditempati orang lain dengan membayarsejumlah uang. Tujuan awalnya adalah untuk menghemat perawatan rumah yang kosong karena pemiliknya sudah pndah ke rumah yang lain. Dengan pertimbangan jika rumah dibarkan kosong akan lebih cepat rusak, maka lebh baik diisi oleh orang lain. Selain efektif juga bisa mendatangkan uang.
Seiring berjalannya waktu, rumah kontrakan sekarang ini berubah menjadi sektor bisnis tersendiri. Rumah-rumah sengaja dibangun untuk disewakan, mulai dari rumah-rumah premium, hingga tipe minimalis untuk keluarga-keluarga baru. Bahkan jika kontrakan berupa rumah dinilai terlalu "besar", maka ada juga yang menyewakan ruang-ruang yang leih minimalis serupa kamar, dikenal dengan istilah kos-kosan.
Bisnis ini memang menjanjikan pemasukan pasif dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dan salah satu kelebihannya adalah bahwa bisnis ini tidak terlalu memandang lokasi adalah faktor penting, karena memang pada kenyataannya rumah kontrakan maupun kamar kos selalu dicari. Faktor lokasi hanya memberi dampak pada harga sewa, selebihnya sama saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H