Dari sisi efektivitas menggunakan komunikasi below the line seperti seminar dan workshop lebih powerful daripada komunikasi above the line atau sosial media. Dalam sebuah program komunikasi, below the line sangat penting karena dapat memberikan pengalaman.
Sebagai contoh, kita mungkin aware dengan istilah pajak dan berbagai kewajiban yang harus dijalani oleh setiap wajib pajak. Tapi tanpa melakukan komunikasi langsung dengan petugas layanan informasi perpajakan, kemungkinna besar akan sulit memahami peraturan-peraturan yang ada.
Akan tetapi, pertimbangan biaya menjadi pertimbangan. Kegiatan below the line yang sebagian besar adalah kegiatan komunikasi langsung tidak hanyak untuk ditujukan kepada mahasiswa dan masyarakat umum, tapi juga kepada stakeholder/ audience kunci seperti perumus kebijakan. Beberapa instansi menggunakan below the line lebih banyak daripada dengan menggunakan media lainnya.
Ujung-ujungnya, anggaran lebih mahal. Bahkan jika materinya sangat menyimpang dari tujuan komunikasi yang ditetapkan, kerugian sudah di depan mata. Sebagai contoh, sebuah workshop untuk mengikuti sebuah program layanan tertentu, tidak harus banyak diisi dengan kondisi ekonomi Indonesia.
Memang benar, pembicaraan akan kaya materi, namun apakah setelah mengikuti kegiatan tersebut peserta (stakeholder target) menjadi lebih mudah mengikuti program tersebut atau malah justru masih membutuhkan banyak penjelasan.
Ketika membicarakan kegiatan komunikasi dua arah, narasumber adalah kunci. Biasanya praktisi humas hanya memperhatikan narasumber pada seminar dan workshop, tidak pada pameran.
Saya sering kali kecewa ketika mendatangi beberapa stand instansi pemerintah namun yang saya tanyakan acapkali kurang mengetahui detail informasi yang disajikan. Level jabatan seorang pembicara menjadi hal yang krusial dalam penyelenggaraan seminar pemerintah.
Namun, tingginya level jabatan seorang pembicara tidak lantas membuat kegiatan seminar misalnya menjadi lebih hidup. Jabatan membuat acara menjadi menarik awalnya, namun pada saat masuk penyampaian materi dan tanya jawab, skill komunikasi pembicara menjadi penentuk tercapainya tujuan kegiatan edukasi publik.
New Media/Media Sosial
Beberapa perusahaan media saat ini juga memiliki akun di berbagai media sosial. Hal ini juga menjawab tantangan akan jarak dan waktu audience terutama bagi yang sedang berada di luar negeri. Satu tahun yang lalu, video animasi mulai menjadi tren. Namun, beberapa instansi tidak memiliki cukup pegawai yang bisa dengan skill tersebut.
Sementara di tempat lain, Membuat video animasi merupakan proses rumit, lebih rumit daripada foto editing. Â Seringkali harus dilempar ke pihak ketiga untuk pembuatannya.