Stres merupakan reaksi tubuh terhadap tekanan atau tuntutan yang dihadapinya. Sedangkan kecemasan merupakan suatu perasaan yang ditandai oleh kekhawatiran, kegugupan, atau ketakutan yang berlebihan. Stres dan kecemasan adalah hal yang biasa dialami oleh anak-anak, termasuk mereka yang berada di tingkat Sekolah Dasar, selama proses belajar. Faktor-faktor seperti tekanan akademik, harapan dari orang tua, dan persaingan di antara teman sebaya bisa menyebabkan munculnya perasaan tertekan dan cemas.
Mengatasi stres dan kecemasan pada siswa sekolah dasar selama proses pembelajaran memerlukan pendekatan yang lembut serta empatik. Sebagai seorang pendidik, sangat penting untuk membangun suasana belajar yang nyaman dan mendukung. Mulai dengan mengidentifikasi tanda-tanda stres pada anak, yang bisa terlihat melalui perubahan perilaku, hilangnya minat dalam belajar, atau keluhan fisik seperti sakit kepala.
Selain itu, sangat penting untuk menciptakan komunikasi yang terbuka. Jadilah pendengar yang baik ketika anak ingin berbagi, dan hindari memberikan tekanan yang berlebihan terkait dengan tugas atau ujian. Sebagai seorang guru, Anda juga dapat mengintegrasikan aktivitas yang menyenangkan, seperti permainan edukatif atau diskusi kelompok, untuk membantu mengurangi ketegangan dalam proses belajar. Dengan melalui kolaborasi yang erat, guru dan orang tua dapat menciptakan suasana yang positif dan mendukung, yang akan membantu anak-anak SD dalam menghadapi stres dan kecemasan. Dengan cara ini, mereka dapat belajar dan berkembang secara optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H