Mohon tunggu...
sikmaeka 2004
sikmaeka 2004 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menggambar/literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengelola Stres dan Kecemasan pada Anak SD dalam Proses Belajar

1 Desember 2024   11:58 Diperbarui: 1 Desember 2024   11:58 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stres merupakan reaksi tubuh terhadap tekanan atau tuntutan yang dihadapinya. Sedangkan kecemasan merupakan suatu perasaan yang ditandai oleh kekhawatiran, kegugupan, atau ketakutan yang berlebihan. Stres dan kecemasan adalah hal yang biasa dialami oleh anak-anak, termasuk mereka yang berada di tingkat Sekolah Dasar, selama proses belajar. Faktor-faktor seperti tekanan akademik, harapan dari orang tua, dan persaingan di antara teman sebaya bisa menyebabkan munculnya perasaan tertekan dan cemas.

Mengatasi stres dan kecemasan pada siswa sekolah dasar selama proses pembelajaran memerlukan pendekatan yang lembut serta empatik. Sebagai seorang pendidik, sangat penting untuk membangun suasana belajar yang nyaman dan mendukung. Mulai dengan mengidentifikasi tanda-tanda stres pada anak, yang bisa terlihat melalui perubahan perilaku, hilangnya minat dalam belajar, atau keluhan fisik seperti sakit kepala.

Selain itu, sangat penting untuk menciptakan komunikasi yang terbuka. Jadilah pendengar yang baik ketika anak ingin berbagi, dan hindari memberikan tekanan yang berlebihan terkait dengan tugas atau ujian. Sebagai seorang guru, Anda juga dapat mengintegrasikan aktivitas yang menyenangkan, seperti permainan edukatif atau diskusi kelompok, untuk membantu mengurangi ketegangan dalam proses belajar. Dengan melalui kolaborasi yang erat, guru dan orang tua dapat menciptakan suasana yang positif dan mendukung, yang akan membantu anak-anak SD dalam menghadapi stres dan kecemasan. Dengan cara ini, mereka dapat belajar dan berkembang secara optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun