Mohon tunggu...
Zain Kagawa
Zain Kagawa Mohon Tunggu... Full Time Blogger - www.Siklimis.com

Blogger yang suka jalan-jalan menikmati keindahan alam, menikmati keagungan budaya dan menikmati kelezatan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Disbudpar Kota Semarang Gelar Event Wayang Kulit di Kota Lama Supaya Tetap Lestari

29 Desember 2023   18:58 Diperbarui: 29 Desember 2023   19:16 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joglosemar. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com

Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) menggelar pergelaran wayang kulit dengan lakon : “Sayembara Manthili” dan Dalang Bremara Sekar Wangsa S.Sn.,M.Pd., dari Kota Semarang di Gedung Oudetrap, Kota Lama, Semarang, Selasa (7/11/2022).

Pagelaran wayang ini disiarkan secara live streaming melaui kanal Youtube Disbudpar Kota Semarang.

Helat pergelaran wayang dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional (HWN) ke-5 ini dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Wing Wiyarso Poespojoedho, S.Sos,M.Si, yang mewakili Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Hadir pada gelaran peringan HWN tersebut Kabid Kebudayaan Disbudpar Arief Tri Laksono, SH, Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kota Smarang Dr. H. Anang Budi Utomo,, S.Mn, M.Pd, dan tamu undangan lainnya.

Pembukaan pagelaran wayang kulit ini ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Kepala Disbudpar Wing Wiyarso Poespojoedho, S.Sos,M.Si, yang kemudian diserahkan kepada Ketua Pepadi Kota Semarang Anang Budi Utomo. Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan tokoh wayang Brotoseno kepada Ki Jati Nugroho yang pada malam itu tampil sebagai dalang penyaji.

Anang Budi Utomo selaku ketua PEPADI dalam sambutannya, mengatakan, pagelaran wayang tak hanya bisa dinikmati sebagai tontonan, tetapi juga bisa jadi tuntunan dan tatanan.

Wayang makin mendapatkan perhatian di Indonesia setelah 19 tahun lalu ditetapkan UNESCO sebagai World Master Piece of Oral and Intangible Heritage of Humanity, kini hari penetapan itu dijadikan Hari Wayang Nasional.

Salah satu pertimbangan penetapan Hari Wayang Nasional adalah wayang telah tumbuh dan berkembang menjadi aset budaya nasional yang memiliki nilai sangat berharga dalam pembentukan karakter dan jati diri bangsa Indonesia. Penetapan itu juga dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan kecintaan masyarakat terhadap wayang Indonesia.

“Untuk itu kesenian wayang harus terus diuri-uri dan dilestaraikan. Apalagi UNESCO juga sudah mengakui nilai-nilai filosofi yang ada dalam pergelaran wayang. Sejak dini wayang harus diperkenalkan kepada anak-anak yang kelak akan menjadi pewaris dan pelestari wayang,” 


Sebelumnya, Kepala Disbudpar Kota Semarang dalam sambutannya sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan pemerintah Kota Semarang dalam menguri-uri kesenian tradisi terutama wayang kulit. “Bukti kongkritnya Pemkot Semarang punya tradisi pagelaran malam Jumat Kliwonan yang hingga saat ini sudah berlangsung ke- 303 yang dulu tempat pentasnya di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS). Tetapi sekarang tempat pentasnya berpindah-pindah di RRI, Sobokartti dan malam ini di Oudetrap, Kota Lama,” ujar Wing Wiyarso.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun