Menjadi seorang travel blogger membuatku menjadi lebih banyak mengenal teman-teman sesama travel blogger dari berbagai daerah, mulai dari Sabang sampai Merauke hampir semuanya ada. Profesi yang aku jalani saat ini berawal dari hobi ku traveling dan menulis hingga mulai tahun 2017 aku putuskan untuk menulis semua kisah perjalananku ke dalam blog dan ternyata banyak manfaat yang aku dapatkan selama menjalani profesi ini.
Tak hanya mendapatkan uang saja, tetapi selama menjadi seorang travel blogger aku juga banyak mendapatkan teman baru, dan pengalaman baru. Dan yang lebih spesial yaitu kami para travel blogger sering mendapatkan pekerjaan berupa piknik bareng dan staycation bareng. Siapa sih yang tidak ingin bisa jalan-jalan gratis kemana-mana dan malah dibayar juga. Ya itulah salah satu kenikmatan pekerjaan para travel blogger.
Namun setiap pekerjaan pasti ada enaknya dan ada tidak enaknya, itu tadi hanya baru enaknya saja, masih banyak lagi tidak enaknya menjadi seorang travel blogger diantaranya ketika mau berangkat ataupun pergi namun jadwal kereta atau pesawat sangat tidak bersahabat, yaitu pada waktu tengah malam bahkan sangat pagi, di saat orang-orang pada umumnya sedang asyik tidur dan istirahat, kami sudah harus berangkat ataupun pulang.
Seberat apapun sebuah pekerjaan jika dikerjakan dengan ikhlas pasti akan terasa ringan, jadi kita semua harus banyak bersyukur dan mencintai pekerjaan kita karena diluar sana masih banyak orang yang belum beruntung karena tidak mempunyai pekerjaan.
Famtrip Seru Bareng Travel Blogger
Mungkin masih ada yang bertanya-tanya jika para travel blogger bekerja itu yang menyuruh dan menggaji siapa? Jadi biasanya kami para travel blogger mendapatkan pekerjaan dari Dinas ariwisata, Kementrian Pariwisata, hingga perusahaan swasta. Biasanya pekerjaan yang kami ikuti yaitu kegiatan Famtrip atau  Familiarisation Trip yang mana tugas kami untuk mempromosikan destinasi wisata dengan langsung mengunjungi lokasinya.
Cara kami mempromosikan destinasi wisata tersebut yaitu dengan membuat membuat berbagai konten mulai foto, video hingga tulisan kemuadian kami viralkan lewat berbagai media sosial seperti facebook, instagram, twitter, blog hingga youtube. Agar banyak orang yang tahu tentang destinasi wisata tersebut, dengan menggunakan media sosial, jangkauan akan menjadi lebih luas, jadi tidak hanya wisatawan lokal saja tetapi juga wisatawan mancanegara.
Kegiatan famtrip ini sangat seru banget karena setiap kali famtrip kami pasti selalu bertemu dengan travel blogger baru yang mungkin hanya kenal di sosial media lalu bisa bertemu secara nyata atau bahkan ada yang belum kenal sama sekali, jadi semakin banyak teman semakin banyak rejeki. Dan bagi travel blogger yang sudah kenal dan sudah pernah bertemu, kegiatan famtrip ini menjadi sebuah ajang untuk menjalin tali silaturahim.
Terakhir kegiatan famtrip yang aku ikuti yaitu Famtrip yang diadakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang  Jawa Tengah. Famtrip ini sangat seru sekali karena aku bisa bertemu teman-teman yang sudah jarang bertemu, sehingga bisa melepaskan rasa rindu bercanda dan tertawa bersama. Sealin itu juga mengunjungi banyak destinasi wisata yang ada di Kabupaten Semarang seperti Candi Gedong Songo, Rawa Pening, Umbul Sido Mukti, Wisata Alam Kopeng, Dusun Semilir, dan Saloka.
Silaturrahim di Media SosSialÂ
Silaturrahim di dalam ajaran agama islam adalah sebuah kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan silarurrahim, kerukunan dan persaudaraan antar sesama manusia akan tetap terjaga. Selain itu silaturrahim juga mempunyai beberapa keutamaan diantaranya yaitu orang yang menjalin tali silaturrahim akan dilapangkan rejeki nya, lalu akan dipanjangkan umur nya, lalu akan dilipatkan pahala nya dan masih banyak lagi.
Namun di saat pandemic COVID-19 seperti saat ini, kami para travel blogger tidak bisa melakukan pekerjaan dan bersilaturrahim karena semua tempat wisata ditutup dan semua kegiatan yang berhubungan dengan pariwisata juga terhenti, sehingga kami harus selalu berada di rumah. Sektor pariwisata memang termasuk salah satu sektor yang terkena dampak paling parah akibat COVID-19 ini.
Meskipun banyak pekerjaan para travel blogger yang dicancel akibat COVID-19, sehingga kami tidak bisa jalan-jalan dan bersilaturrahim secara langsung lagi, namun tidak mematahkan semangat kami untuk tetap menjalin tali silaturrahim, apalagi di era digital seperti sekarang banyak cara untuk tetap bisa terhubung dan bersilaturrahim meskipun tidak bertemu secara langsung tetapi bisa bertemu secara online.
Jadi  saat ini para travel blogger dari berbagai daerah tetap menjalin tali silaturrahim secara online baik lewat group whatsapp ataupun sosial media karena kami ingin silaturrahim tetap jalan meskipun orang nya tidak bisa jalan-jalan. Semoga pandemic COVID-19 ini bisa segera hilang agar kami bisa bekerja lagi, bisa menjalin silaturrahim lagi dan perekonomian negeri ini bisa kembali normal seperti dulu.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H