Mohon tunggu...
Aria Sankhyaadi
Aria Sankhyaadi Mohon Tunggu... Kuli laptop, wi-fi, dan kamera -

Berambut keriting, berkulit cokelat sawo matang, dan bernapas dengan paru-paru. Pemilik akun instagram @aria.sankhyaadi, monggo difollow. Jangan lupa, mampir juga ke aria-sankhyaadi.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Napak Tilas ke Gua Ashabul Kahfi di Yordania

30 November 2017   20:57 Diperbarui: 1 Desember 2017   01:15 6547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku Mau Hidup Seribu Tahun Lagi" itu kalau kata Chairil Anwar. Kalau kalimat yang cocok buat saya mungkin menjadi "Tolong, Bangunkan Aku 300 Tahun Lagi".

Lho kok kenapa harus 300 tahun lagi? Ini supaya ada benang merahnya dengan pengalaman yang saya bagikan kali ini yaitu ketika mampir ke Gua Ashabul Kahfi atau dikenal juga dengan Cave of the Seven Sleepers yang terletak di kota Abu Alanda, Yordania.

Atas undangan resmi dari Kedutaan Besar Kerajaan Yordania di Jakarta dan Jordan Tourism Board, saya berkesempatan tuk mengunjungi langsung situs bersejarah ini yang kisahnya terabadikan juga didalam kitab suci Al-Quran yaitu terdapat dalam Surat Al-Kahfi. Yak, silahkan di iqra.

Papan informasi lokasi dari Cave of the Seven Sleepers (photo by: Travel Awan. Terima kasih mas Awan fotonya)
Papan informasi lokasi dari Cave of the Seven Sleepers (photo by: Travel Awan. Terima kasih mas Awan fotonya)
Menurut informasi yang saya dapatkan dari Ramzi, guide yang menemani saya saat itu, sejarah singkat dari gua ini bermula ketika ada tujuh orang pemuda yang berhadapan dengan Raja Diqyanus (Decius), seorang raja yang zalim dan juga seorang penyembah berhala.

Intinya, ketujuh pemuda tersebut mengakui hanya beriman kepada Allah yang menguasai langit dan bumi. Sang raja pun tahu dan akhirnya ketujuh pemuda itu dipaksa untuk tunduk kepada raja saja. Jika tetap melawan, mereka akan dimurtadkan secara paksa atau dihukum mati.

Akhirnya, ketujuh pemuda tersebut melarikan diri dari raja yang zalim. Bersama seekor anjing, mereka ke sebuah gua yang letaknya di Al-Rajib (dalam Al-Quran disebut Al-Raqim), sekitar 10 km sebelah Timur Amman, ibu kota Yordania dan bersembunyilah mereka di situ. Di sini kuasa Allah mulai bekerja terhadap hamba-hamba-Nya. Allah mentakdirkan mereka tidur dalam waktu yang sangat lama, yaitu 309 tahun Hijriah atau 300 tahun Masehi.

Pintu masuk ke masjid Ashabul Kahfi
Pintu masuk ke masjid Ashabul Kahfi
Ketika terbangun karena lapar, mereka belum menyadari bahwa mereka telah tertidur selama ratusan tahun. Para pemuda ini masih menyangka jika mereka hanya tertidur satu malam lamanya. Sebab fisik dan tampilan mereka tidak berubah atau pun menua sama sekali.

Hal ini pun akhirnya disadari oleh salah satu dari mereka ketika keluar dari gua tuk membeli makanan dan mendapati zaman tersebut telah berubah dari zaman saat sebelum mereka memasuki gua. Terlebih, uang yang digunakan untuk membayar makanan sudah tidak berlaku lagi pada zaman itu (zaman mereka dibangkitkan).

Pemuda tersebut pun kembali ke gua. Sesampainya kembali di gua, mereka bersujud dan berdoa meminta agar Allah menurunkan kuasa-Nya dan mengizinkan mereka kembali kepada Sang Pencipta.

Biar ada manis-manisnya gitu
Biar ada manis-manisnya gitu
Tubuh mereka dikuburkan di dalam gua, dimana terdapat tujuh buah makam dari batu. Tapi kini semua tulang yang tersisa ditempatkan di salah satu makam batu, dimana di satu bagiannya diberi kaca tembus pandang, untuk kita bisa melihat ke dalamnya.

Setelah dipikir-pikir, seru juga ya bisa tidur selama 300 tahun lamanya. Seandainya hal itu boleh terjadi pada saya, saya mau tertidur cukup selama lima tahun lamanya. Jadi pas bangun, Jakarta sudah punya gubernur dan wakil gubernur yang baru.

Terus kalau pas bangun lagi ternyata gubernurnya masih sama? Apa boleh buat, saya tidur lagi aja deh. Harapan saya pokoknya pas terbangun dari tidur, Indonesia sudah tidak lagi sibuk goreng menggoreng isu agama. Mending goreng tahu bulat aja. Lebih enak. Iya kan? Tapi mungkin pendapatannya nggak akan sebanyak kalau menggoreng isu agama sih. Krompiyang...

Pengunjung mulai berdatangan (photo by: Travel Awan. Terima kasih mas Awan)
Pengunjung mulai berdatangan (photo by: Travel Awan. Terima kasih mas Awan)
Abaikan halusinasi saya di atas. Kita kembali ke gua Ashabul Kahfi lagi. Beberapa sumber mengatakan bahwa ada puluhan lokasi di dunia yang diklaim menjadi lokasi sesungguhnya dari gua Ashabul Kahfi.

Ada yang bilang bahwa peristiwa ini terjadi di wilayah Suriah, ada juga yang bilang di Efesus. Tapi berdasarkan pendapat beberapa ahli, lokasi yang paling sesuai dengan yang tertulis di Al-Quran adalah yang berada di Yordania ini.

Hal ini bisa terlihat dari detail gua seperti yang dijelaskan dalam ayat-ayat surat Al Kahfi yaitu masih dapat kita lihat reruntuhan seperti bekas tempat peribadatan dari tepat di atas gua. Tempat ibadat yang dimaksudkan adalah rumah ibadat penganut Nasrani. Ketika zaman kerajaan Umaiyah, rumah ibadat tersebut telah dijadikan masjid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun