Belakangan ini isu mikroplastik malang melintang di media sosial. Isu mikroplastik yang mulai mencemari air laut dan pasir sudah sangat mengkhawatirkan. Namun kali ini mikroplastik membuat gempar karena ditemukan di dalam tubuh manusia. Benarkah itu? Tapi sebenarnya apa sih mikroplastik itu? Apa bahayanya bagi tubuh manusia?
Ya benar, mikroplastik ditemukan di tubuh manusia
Tapi sebelum itu, kita bahas dulu apa itu mikroplastik. Mikroplastik adalah plastik yang ukurannya antara 0,3 mm hingga 5 mm. Mikroplastik terbagi menjadi 2, primer dan sekunder. Mikroplastik primer biasanya berasal dari plastik yang didesain dengan ukuran kecil, seperti microbeads yang digunakan dalam produk kecantikan scrub/lulur tubuh.Â
Sementara mikroplastik sekunder adalah plastik yang mulai mengalami degradasi dari limbah plastik yang berukuran lebih besar, misalnya botol air kemasan atau mie instan yang mulai terurai menjadi potongan-potongan kecil plastik.Â
Mikroplastik ini ditemukan di air laut bahkan sebagai partikel polusi udara. Mikroplastik bisa berpindah dari lingkungan ke dalam tubuh manusia, baik dari pernafasan maupun tertelan dan masuk ke pencernaan. Berdasarkan penelitian, mikroplastik ditemukan di plasenta manusia (2021) dan belakangan ini mulai ditemukan di paru-paru, jantung, ASI, dan darah manusia.
Bahayakah?
Meskipun masih dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai dampak mikroplastik terhadap tubuh, tapi diperkirakan mikropastik dapat mengganggu kerja endokrin.Â
Kandungan racun pada mikroplastik (pewarna pada plastik atau kandungan beracun lainnya) dapat mempengaruhi kerja endokrin sehingga mempengaruhi produksi hormon di tubuh kita.Â
Sistem endokrin yang terganggu berdampak pada terganggunya kemampuan reproduksi, meningkatnya resiko kanker, gangguan pada sistem imun serta gangguan pada sistem saraf. Intinya, tidak ada efek baik yang mungkin muncul dari cemaran mikroplastik di dalam tubuh manusia.