Mohon tunggu...
Ketut Resiki
Ketut Resiki Mohon Tunggu... Lainnya - Normal citizen

ENTP

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mikroplastik dan Bahayanya bagi Manusia

11 Juni 2024   18:12 Diperbarui: 11 Juni 2024   20:14 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita adalah salah satu penyumbangnya

Masalah mikroplastik ini sudah sangat mengkhawatirkan mengingat seberapa lekatnya penggunaan plastik di keseharian manusia. Bila dilihat sejarahnya, sebenarnya plastik sudah digunakan sejak tahun 1950-1970, namun dalam jumlah yang sedikit dan limbah yang masih teratasi. Namun setelah tahun 1970, penggunaan produk plastik terus meningkat hingga saat ini. 

Di Indonesia sendiri, penggunaan plastik terbilang sangat massive. Dengan adanya ojek makanan online serta berkembangnya belanja online turut menjadi faktor pendorong meningkatnya produksi sampah plastik. 

Sekarang ini Indonesia menempati urutan produsen limbah plastik ke-5 tertinggi di dunia dengan produksi plastik mencapai 12,5 juta ton (2022). Coba bayangkan, sebagian saja dari jutaan limbah sampah plastik itu terurai menjadi mikroplastik dan masuk ke dalam tubuh seseorang.

Lalu apa yang harus kita lakukan?

Tentunya melakukan diet plastik adalah cara satu-satunya untuk mengurangi produksi mikroplastik, tapi kurangnya kesadaran masyarakat dan pemerintah akan isu ini sehingga pelaku diet plastik baru segelintir saja. 

Bila tidak dilakukan diet plastik secara sistemik, masalah mikroplastik dan limbah sampah ini akan terus berlangsung dan membahayakan keberlangsungan lingkungan juga manusia. 

Bagi kalian yang menggencarkan proses recycle atau mendaur ulang plastik, ternyata itu bukanlah ide yang baik dalam pencegahan mikroplastik, bahkan justru sebaliknya. Mendaur ulang sampah plastik meningkatkan cemaran mikroplastik, dan cemaran ini muncil baik di udara maupun di air buangan.

Image by Erina Brown, Anna MacDonald, Steve Allen, Deonie Allen. The Potential for plastic recycling facility to release microplastic pollution and po
Image by Erina Brown, Anna MacDonald, Steve Allen, Deonie Allen. The Potential for plastic recycling facility to release microplastic pollution and po
Sementara itu, cara paling baik untuk mengurangi paparan terhadap mikroplastik serta mengurangi produksi mikroplastik adalah dengan cara-cara berikut:
  • Menggunakan barang-barang, terutama peralatan makanan, berbahan non plastik seperti bahan kaca, silikon, atau metal.
  • Mengurangi penggunaan pakaian berbahan polimer daur ulang yang mudah terurai di air pada saat pencucian atau gunakan filter pada air pembuangan untuk mencegah mikroplastik masuk ke saluran air.
  • Mengurangi pembelian atau penggunaan pakaian atau selimut berbahan polimer daur ulang.

Sementara itu beberapa tips dan saran yang dapat dilakukan untuk mengurangi produksi limbah plastik diantaranya:

  • Mengurangi penggunaan plastik dan produksi sampah plastik, seperti konsumsi makanan kemasan, membawa totebag saat akan berbelanja, mengurangi bungkus-bungkus saat belanja kebutuhan dapur, dan lainnya
  • Dari sisi pengusaha, sebisa mungkin ganti kemasan plastik dengan kemasan yang lebih ramah lingkungan (kemasan dari pati singkong atau bahan dapat terurai lainnya). Terkait biaya dan daya saing tentu akan terpengaruh, tapi edukasi terhadap konsumen mungkin bisa mengkompensasi kenaikan harga yang timbul dari menggantinya bahan kemasan degradagble.
  • Mengurangi intensitas belanja online, mengingat belanja online membutuhkan mengemasan ekstra agar produk tetap dalam kondisi baik, terlebih pengemasan saat ini masih didominasi oleh bahan plastik (buble wrap, lakban plastik, plastik pembungkus).
  • Dari sisi pemerintah, sebaiknya ada aturan regulasi pembatasan penggunaan plastik dalam dunia usaha
  • Pemerintah menerapkan regulasi pengelolaan limbah plastik guna mengurangi pencemaran lingkungan (sungai, laut, lingkungan lainnya) serta pengenaan sanksi pembakaran sampah plastik.

Memang sulit melepas penggunaan plastik yang sangat membantu kehidupan kita sehari-hari, mengingat sifat plastik yang mudah dibentuk, ringan, kedap air, dan juga murah. Namun bila kita abai dan terus memproduksi sampah plastik, tentu isu dapat berkembang lebih parah dengan yang tidak hanya pada kita, tapi juga generasi selanjutnya. Sebagai penyumbang produksi mikroplastik, sudah seharusnya kita turut andil berusaha mengurangi produksi sampah plastik dan mikroplastik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun