Mohon tunggu...
Keiko Kurosaki
Keiko Kurosaki Mohon Tunggu... lainnya -

i'm a girl with a big dream in a litlle chance. menulis adalah hobiku. pacar pertama dan terakhirku. jika diam adalah emas, akan ku ubah menjadi uranium, biar menjadi nuklir. karena sejatinya, diam yang hanya emas adalah diam yang tanpa berfikir, sedangkan diam yang berfikir adalh uranium yang menjadi bahan utama nuklir yang bisa menghancurkan apapun. jadi, berfikirlah dalam diam. jika aku tak bisa melihat dunia, biar dunia yang akan melihatku.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

The Volley is Came ( Cerbung) Bag-1

16 Oktober 2014   19:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:46 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14134376622120216659

" Apa kau tidak mengamati titik-titik kelabu ini?" tunjuk Katsumoto kearah peta satelit tersebut. " Ini tidak cuma gas metan, Ini asap beracun. Apa kau menemukan makhluk hidup disekitar gelembung ini?" lanjut Katsumoto.

" Tidak, tetapi aku menemukan sebuah getaran."

" Getaran? Apakah kau sudah mencek amplitudonya?" tanya Katsumoto. Ada mimik terkejut dari wajahnya.

" Sekitar 3-5 Amp " jawab Siniji bingung.

"Ada apa Sano? apakah getaran itu bahaya?" aku sama bingungnya dengan Siniji.

"Bahaya? tidak... tidak, tetapi mengkhawatirkan."

"Mengkhawatirkan?"

" Mungkin kita tidak bisa menyalahkan pihak-pihak yang mengeksplorasi kekayaan alam dengan cara brutal. Seperti yang kau tahu, di akhir 2100 terjadi krisis sumber daya alam terbesar di bumi. Banyak negara yang berusaha mencari minyak agar listrik tetap hidup, agar kendaraan mereka tetap berjalan. Tetapi tidak sedikit yang menyadari akan ancaman dari perilaku mereka demikian. Lubang galian yang mereka ciptakan membuat perut bumi menjadi kosong. Suatu celah dalam lapisannya menciptakan gas beribu-ribu kiloton. Dan itu mematikan." Ada kengerian dari kata-katanya yang aku tangkap.

" Gas itu yang menyebabkan siklus air terhenti." Lanjutnya seraya menutup percakapan itu.

***

"Lalu apa hubungannya dengan getaran itu? Kenapa kau bilang itu mengkhawatirkan?" Aku bertanya ketika kami beranjak meninggalkan dermaga dan menuju kedalam laboratorium.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun