Mohon tunggu...
Agung Andika
Agung Andika Mohon Tunggu... profesional -

Seorang mahasiswa Computer Science, Pemilik Usaha Andromega Seorang Koleris - Plegmatis dan mendekati sakit jiwa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Temukan Passion-mu!

18 November 2011   20:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:29 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sebuah forum Pusat Karir di kampusku, ada seorang yang bertanya, "Apakah bermasalah bila bekerja di luar bidang yang kita pelajari sewaktu di bangku kuliah?"

Pertanyaan tersebut kerap terdengar oleh kita, baik di sela-sela kegiatan santai maupun forum yang agak serius. Wajar bila pertanyaan tersebut muncul, mengingat stigma ketika seorang siswa memilih terjun ke dunia kampus guna menempuh jenjang pendidikan S1 yang nyatanya sangat berbeda dengan D3.

Sekedar flashback ketika saya menjadi MABA (mahasiswa baru, red.) saya hanya memiliki kerangka berfikir seperti ini: Kuliah - Kerja - Nikah - Bahagia. Amat sangat polos, ya kan? Namun semua itu menjadi berbeda setelah saya menjalani kehidupan di dunia kampus.

Saya yang notabene hanya dari jurusan IPS sewaktu di Sekolah Menengah Atas, kemudian masuk ke kampus dari hasil SNMPTN di Univ. negeri jurusan Ilmu Komputer, sangat ga nyambung kan? Tapi justru itulah lentera jiwa saya menuntun langkah hingga akhirnya sekarang kuliah di bidang ilmu komputer.

Mengikuti seminar, membaca buku dan agenda motivasi diri untuk meyakinkan diri ini meraih impian dan cita-cita. Mengikuti kata hati dan mencoba menggali passion secara mandiri, seperti yang diutarakan Career Coach, Rene S. Saya pun teringat obrolan singkat saja antara saya & kakak kelas, sebagai berikut: Saya (S), kakak kelas (K)

K: Ada yang expertise di bidang X & Z ga? sedang ada project Y masa sekian bulan, salary 5-6jt belum termasuk makan & transport + bonus.
S: wow... sayang, saya belum mumpuni di bidang Z.
[skip skip] akhirnya saya oper job itu ke orang lain.

Dari perbincangan tersebut, saya menyadari 2 hal, bahwa:


  • Lakukan apa yang kamu suka, cintai yang kamu lakukan
  • Jadilah yang pro (atau mendekati sempurna) maka kesuksesan akan mengikutimu (inspirasi dari film 3 Idiots)


Contoh nyata yang saya alami untuk kasus ini, ada seorang teman saya yang kuliah di jurusan komunikasi univ. swasta di jakarta, yang sehari-hari belajar tentang bidang ilmu komunikasi, tetapi ia menyukai Air Soft gun, sehingga mendirikan group airsofter hingga berjualan alat-alat air softgun. Sekarang ia menjadi kontributor di salah satu majalah tentang air softgun di bawah Kompas Gramedia dan sering melakukan perjalanan ke Luar Negeri untuk meliput 'mainannya' itu. Namun ia tetap rendah hati dengan 'mainan air soft' nya itu. sungguh, ia sekarang sudah diberi amanah kendaraan & fasilitas lain-lain meski masih menyandang status mahasiswa.

Kini, tak terasa, saya sudah berada di tingkat akhir. Dan saya sangat menyadari bahwa pertanyaan seputar bekerja di luar bidang disiplin ilmu adalah sah-sah saja, tidak ada yang salah. Menurut saya, yang patut kita lakukan adalah menemukan potensi diri, temukan passion dan bersykur atas nikmat dan karunia Tuhan.

Sebuah pemanis akhir tulisan, yuk simak video clip Nugie - Lentera Jiwa. Semoga kita bisa menemukan passion kita dan sukses bahagia dunia akhirat, amin :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun