Mohon tunggu...
Patrya Nur Hidayat
Patrya Nur Hidayat Mohon Tunggu... Petani - Manusia

Man is a whole universe in himself.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selaut Cinta

15 November 2020   01:47 Diperbarui: 15 November 2020   02:03 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudah kau kirimkan kepadakuselaut cinta.

Yang tumpah dilorong hati dan sudut jiwa.

Dititip angin diantara hujan.

Aku tenggelam dalam cinta itu.

Bernafaspun satu satu, dengan berenang menujumu.

Dengan segenggam angan yang mungkin aku tidak dapat menggapainya.


Bila aku mati, aku tenggelam diselaut cintamu itu.

Terimakasih sudah memberikan rasa itu kepadaku.

Maafkan aku yang selalu mengganggumu dan selalu berharap lebih padamu.


Aku sulit jika tanpamu. 


Aku yang menganggap mu lebih dari apa yg aku miliki saat ini, tapi mau bagaimana lagi? mungkin ini jalan yang harus dilewati.

Terima kasih hati sudah berlebihan dalam menanggapi selaut cinta yang ia berikan. 

Sampai sampai aku tenggelam dalam cinta itu. 

Dan kini aku harus mengucapkan selamat datang pada sepi yang selama ini tidak kutemui sejak cinta itu datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun