"Manusia yang menentukan ide, bukan ide yang menentukan manusia" manusia akan selalu menemukan idenya dengan kreativitas merekan sendiri. Pemikiran ini kemudian melahirkan suatu pandangan baru yang disebut eksistensialisme.
Menuju Eksistensi dan Esensi
Eksistensialis paham yang mendorong untuk menyadari bahwa dirinya (manusia) berdiri sendiri, dirinya ada, dan menilai apa saja yang dialami yang mementingkan eksistensi dari pada esensi. Pandangan ini selalu berlawanan dengan esensi. Esensi diketahui sebagai hal yang dipandang penting, ideal dan objektif. Oleh karna itu dijadikan benda mati, benda mati adalah sasaran penelitian karena memiliki kepenuhan dan kefinalan pengertian. Berbeda dengan manusia, benda bisa dikaji berulang ulang kali kapanpun ia tidak akan pernah berubah.
Benda tidak memiliki inisiatif dan keaktifan, ia tertutup ( akan selalu sama dimana pun dan kapan pun). Ia sesuatu yang ada tapi tidak pernah mengada, oleh karna itu ia bisa dipastikan objektif.Â
Esensi adalah hal yang menjadikan suatu benda apa adanya. Esensi adalahsuatu  hal yang umum dan Esensi dapat dibicarakan secara detail walaupun tak ada contohnya bendanya pada satu waktu.
Sedangkan manusia adalah objek yang lain. Manusia akan selalu terbuka untuk mengada. Manusia bereksistensi sementara benda tidak. Hal ini menunjukkan bahwa manusia memiliki keunikan khusus dari pada benda, dengan ini menunjukkan proses beradanya manusia selalu terbuka dan dinamis yang melukiskan keunikan masing masing individu.Â
Manusia tidak bisa dibatasi hanya oleh pengertiannya saja, ada konsep konsep ideal, objektif-universal tentang dirinya. Karena setiap individu memiliki inisiatif, prakarsa, kehendak bebas,dan kreativitas.
Oleh karena itu, eksistensinya tak bisa digantikan oleh apapun. Kebalikan dari eksistensi adalah esensi., jika pandangan esensi berharap akan melahirkan konsep ideal yang memandang segala sesuatu secara umum, maka eksistensi memang setiap individu memiliki keunikan masing masing.Â
Menyangkut masalah manusia, eksistensialisme adalah suatu pandangan tentang interpretasi manusia di dunia ini yang menekankan kekonkretan dan karakter problematika yang dihadapi langsung. Eksistensi, oleh karenanya, dianggap sebagai sesuatu yang mengonotasikan suatu jalan menuju makna mengada sebagai diri.
 Penutup
Manusia tidak lain adalah apa yang ia hasilkan dari dirinya sendiri. Lantas kenapa kalian masih merasa insecure? Setiap manusia memiliki jiwa (mengada) nya sendiri, manusia adalah kebebasan yang hakiki, stop membandingkan dengan orang lain, orang insecure hanya saja belom menemukan cara ia (mengada).Â