Dua tahun lalu, harapan meningkatnya prestasi tunggal putri Indonesia muncul saat Fitriani menjuarai Thailand Master 2019. Saat itu Fitri berhasil mengalahkan wakil tuan rumah, Busanan Ongbumrungphan, dengan straight game, 21-12, 21-14. Â
Keberhasilannya itu sekaligus memupus paceklik juara tunggal putri selama beberapa tahun. Namun siapa nanya, asa itu hanya seketika saja. Fitriani seolah kehilangan jatidiri permainannya. Selepas gelaran itu, dirinya tak tampak lagi di putaran semifinal, atau perempat final. Dia lebih banyak menghiasi putaran awal saja.
Sejak itu, tunggal putri kembali peceklik prestasi. Regenarasi berjalan lambat, Gregoria Mariska yang digadang-gadang bakal moncer tak ubahnya seperti Fitri. Ruseli Hartawan pun serupa. Meningkatkan prestasi tunggal putri pun kembali menjadi pekerjaan rumah PBSI, yang kini Riony Mainaky mengemban amanat itu, sebagai Kabid Bidang Pembinaan Prestasi PBSI. Â
Mulai Dikenal Saat Runner-Up WJC 2013
Nama Fitriani mulai dikenal pecinta bulatangkis Indonesia saat dirinya menjadi Runner-Up World Junior Championship 2013. Kala itu, banyak kalangan memprediksi bila dia akan jadi salah satu tunggal putri masa depan Indonesia yang mampu bersaing dengan pebulutangkis putri dunia.
Pasalnya, sejak Maria Kristin Yulianti pensiun, praktis hanya Linda Weni yang bisa dikatakan bisa merepotkan tunggal putri papan atas dunia.
Dua tahun berlalu, Fitriani memulai petualanan di level lebih tinggi. Dia menjadi Runner-Up BWF Grand Prix Vietnam Open 2015.
Pada tahun yang sama, dia kembali mengukir prestasi. Fitriani berhasil merengkuh podium tertinggi dengan menjuarai BWF International Series -- Indonesia International 2015. Sejak itu, dirinya menjadi salah satu tumpuan tunggal putri. Bahkan pada tahun 2017 Fitriani menjadi tunggal putri utama Indonesia saat gelaran Sudirman Cup di Goald Coast, Australia.
Permaiannya saat itu memunculkan harapan kuat akan prestasi tunggal putri indonesia. Kendati demikian, banyak pula yang merasa Ia perlu memperbaiki mentalitas bermainnya.
Selepas gelaran itu, Fitriani lebih sering menghiasi putaran pertama atau kedua. Permainannya naik turun. Para BL (Badminton Lovers) di jagad maya kerap kali merespon negatif terhadapnya. Tak ayal, mentalitasnya pun semakin down.Â
Dicoret Dari Pelatnas
Sejak prestasinya di Thailand, Â Fitri tak lagi banyak mengikuti kejuaraan. Selain pembenahan mental dan evaluasi diri, cedera lututnya juga turut membuat dirinya semakin jauh dari lapangan. Dirinya pun tak masuk daftar skuad yang ikut bertanding di beberapa kejuaraan awal tahun 2021.
Pertengahan Februari lalu, Fitriani mengatakan dirinya akan siap dengan keputusan yang akan dikeluarkan oleh PBSI.
"Cukup lama juga ya sampai saat ini belum ada pengumuman. Saya berharap bisa secepatnya supaya bisa menentukan rencana kedepannya. Memang mungkin ada kendala covid, tapi kalau bisa diumumkan cepa. Sekarang kan kita seperti digantung nasibnya. Kalau masuk alhamdulillah, pastinya akan mengikuti program dari PBSI. Tapi kalau enggak masuk lagi kan saya juga harus mempersiapkan diri," cerita Fitri kepada Bolalob.Â
Sebagai satu-satunya Juara Tunggal Puteri dalam kurun tiga tahun terakhir, banyak kalangan berharap bila Fitriani diberi kesempatan lagi di pelatnas PBSI. Bukan tanpa alasan, selain prestasi itu, memang permainan Fitri masih dianggap lebih unggul dibanding Ruseli yang lebih senior darinya. Gregoria juga demikian.
Namun, Riony Mainaky pada Senin, (29/3/2021), mengumumkan 87 skuad pelatnas PBSI. Nama Fitriani pun tidak ada dalam list itu.
"Untuk yang tidak dipanggil lagi, ada beberapa pertimbangan yang diambil. Seperti ketidakmampuan bersaing hingga attitude di pelatnas,"kata Riony MainakyÂ
Memang masalah mental itu sangat berpengaruh di lapangan. Keputusan PBSI yang tidak memanggilnya ke Pelatnas mesti memacu semangat Fitriani agar dapat berprestasi lagi.
Peluang untuk kembali ke PBSI pun terbuka lebar. Dengan bersama klubnya, PB Exist, harapannya pebulutangkis kelahiran Garut, 27 Desember 1998 itu dapat membuktikan kepada Indonesia bahwa dirinya bisa berprestasi.
Kini tidak masuknya Fitriani, tunggal putri praktis bertumpu pada Gregoria Mariska dan Ruseli Hartawan, dengan Putri KW (Kusma Wardani) yang baru tampil baik di Orleans Master.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H