Kapten Il Toro, Andrea Belotti turut menghiasi laga dengan tindakan terpujinya pada babak pertama. Tindakan terpuji itu pun tak pelak membuat warga twitter seketika menyorotinya.Â
Laga yang berakhir sama kuat itu menunjukkan aura positif bagi sepak bola. Bagaimana tidak, ditengah banyaknya pemain yang kerap kali berharap mendapat pelanggaran baginya, Belotti malah menunjukkan hal sebaliknya.
Saat keputusan wasit sudah bulat menjatuhkan pelanggaran bagi Atalanta, yang jelas-jelas menguntungkan Torino. Tetapi, Il Toro melalui kaptennya, Andrea Belotti tidak menerimanya.
Ia menganggap tindakan yang dilakukan Christian Romero bukanlah suatu pelanggaran. Momen itu terjadi pada menit 32.  Bahkan saat wasit ingin mengeluarkan kartu kuning, striker asal Italia  tersebut malah meminta wasit agar tidak melakukannya.
Awalnya wasit tak menggubrisnya, ia merasa bek Atalanta tetap harus dijatuhi kartu kuning. Belotti pun kembali menampik hal itu. Ia ingin agar pemberian kartu kuning tidak dilakukan wasit sebab tak terjadi pelanggaran apa pun terhadap dirinya. Sang wasit akhirnya tidak jadi mengeluarkan kartu kuning.
Tendangan yang semula diberikan ke Torino pun dibatalkan. Lalu digantikan dengan tendangan fair play oleh Belotti. Ia menendang bola ke arah kiper lawan, itulah tanda fair play pada laga yang dihelat di kandang Atalanta. Padahal saat itu timnya tertinggal tiga gol dari La Dea. Di satu sisi tindakannya itu malah sedikit merugikan Il Toro, sebab membuang peluang di depan penalti.
Akan tetapi, dia tak memikirkannya sama sekali. Di tengah keterpurukan timnya, Belotti masih menunjukkan sikap jujur. Ia tak mau menghalalkan segala cara untuk mendulang gol.
Hal yang terjadi pada menit ke-32 itu pun membuat para pecinta sepak bola merasa kagum. Kebesaran hati dan kejujuranlah yang membuatnya. Apresiasi lebih pun seketika menghiasi timeline sosial media seusai laga. Dan itu patut disematkan padanya.
Kapten Torino itu tahu betul bagaimana setiap keputusan pengadil lapangan memiliki pengaruh besar bagi timnya. Terutama saat terjadi pelanggaran, yang sedianya bisa jadi sebuah peluang untuk membuka kran gol.
Namun Belotti tak mau menghalalkan segala cara. Ia ingin menunjukkan kepada khalayak bahwa sepakbola tak hanya sebatas permainan saja, tetapi sebagai wadah sportivitas dan kejujuran.
Peristiwa ini tentu jadi sebuah contoh nyata bagi para pemain sepak bola lainnya. Terutama mereka yang seringkali melakukan hal tak terpuji di areal lawan guna mendapatkan keuntungan bagi timnya. Pemain yang sering diving perlu belajar dari Belotti, bagaimana menunjukkan sikap terbuka dan jujur sekalipun hal itu tak menguntungkan timnya.