Sepatutnya, para korban bencana ini lah yang menjadi perhatian utama sekarang. Donasi dan uluran tangan kita lebih penting dilakukan, daripada memberitkan Raffi Ahmad. Apalagi di tengah pandemi covid yang belum ada tanda-tanda berakhir, yang sudah pasti para korban akan lebih sulit menjalankan protokol kesehatan. Dukungan memberitakan peristiwa ke media bisa jadi opsi terbaik saat ini, walau tak bisa berdonasi secara langsung.
Munculnya tagar #KalselJugaIndonesia di dunia maya menunjukkan betapa perlunya atensi dan bantuan bagi mereka. Kurangnya dukungan bagi para korban di sana harus segera direspon positif oleh kita. Pemerintah dan segenap masyarakat perlu bersatu padu untuk meringankan beban mereka. Peran awak media juga sangat diperlukan. Jangan seperti kecelakaan pesawat kemarin, yang malah memperkeruh suasana. Sebisa mungkin rekaman korban gempa dan banjir tidak disebarluaskan. Para korban itu sedang menderita. Bala bantuan dan dukungan moral lebih bermanfaat bagi mereka.
Konsistensi Polri Diuji
Setelah adanya dugaan pelanggaran protokol kesehatan oleh Raffi Ahmad dan kawan-kawan, konsistensi polri pun diuji apakah tetap tegas menyikapi masalah itu. Apalagi Kapolsek Mampang telah mengatakan, bahwa pihak kepolisian tidak ada menerima pemberitahuan dan tidak mengeluarkan izin pada acara itu. Sebagai pembanding, beberapa waktu lalu Polisi menindak General Manager Waterboom dan Manager Marketing Lippo Cikarang, karena terjadinya kerumuman di Waterboom, tanpa adanya protokol kesehatan yang ketat.
Patut Ditunggu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H