Mohon tunggu...
Sihol Hasugian
Sihol Hasugian Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar Administrasi Publik; Sport Enthusiast.

Barcelonista Menulis adalah sarana berbagi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Barca Perlahan Naik

8 Januari 2021   00:48 Diperbarui: 8 Januari 2021   00:55 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Messi menggring bola melewati 3 pemain Bilbao : Twitter @FCBarcelona

Barcelona kembali menunjukkan tren positif pada lanjutan La Liga, Kamis, (7/1/2020). Kemenangan atas Atletic Bilbao 3-2 tadi pagi, menjaga asa Blaugrana di jalur perebutan trofi musim ini. Hasil ini, sekaligus membuat Barca bertengger di posisi ketiga klasmen sementaram, denga raihan 31 poin dari 17 laga. Sehingga memperkecil jarak dari pemuncak klasmen, Atletico Madrid menjadi 7 poin.. Kemenangan ini menjadi yang ketiga kali dalam lima laga terakhir, dua laga di antaranya berakhir imbang.

Messi Sentris 

Lionel Messi kembali menjadi pembeda bagi barca pada pertandingan yang dihelat di New San Mames itu. Dua gola (brace) Messi membuktikan, bahwa peran pemain timnas Argentina itu masih dibutuhkan oleh Barcelona. Ia juga mencatatkan namanya dalam daftar pencetak gol terbanyak sementara La Liga, dengan total 9 gol. Ini sekaligus, menyamai gol dari Iago Aspas, Gerard Moreno, dan Luis Suarez.

Tak hanya Messi, worderkid 18 tahun, Pedri Gonzales juga tampil impresif. Sepanjang permainan, Pedri mampu mencatatkan 90 persen operan sukses, dengan 3 operan kunci pada laga itu. Pemain muda itu juga berhasil membukukan namanya di papan skor, lewat satu golnya pada menit 14 di babak pertama.

Siapa nanya, eks pemain Las Palmas itu jadi salah satu pembelian terbaik Barcelona sejauh ini. Gelandang bertubuh mungil itu seolah membuktikan, bahwa Koeman tak salah memainkannya sebagai starter pada beberapa laga terakhir. Peran sentral Messi jadi faktor utama dibalik impresifnya Pedri.

Tak heran sepanjang laga itu, keduanya tampak padu mengontrol permainan. Laga kontra Bilbao ini sekaligus menunjukkan betapa tergantungnya Barcelona dengan Messi.

Walau secara kolektif para pemain bermain bagus. Tak dapat dipungkiri, Messi selalu pelabuhan akhir umpan matang dari koleganya, terutama Pedri Gonzales. Ini menjadikan pemain lainnya seolah tak tampak berkontribusi.

Pertahanan Masih Buruk

Harus diakui, yang menjadi titik lemah Barcelona adalah lini belakang. Clement Lenglet belum dapat menggantikan peran sentral Pique yang masih cedera.

Dari enam laga terakhir, gawang Ter Stegen kebobolan enam gol. Artinya, setiap pertandingan Barcelona selalu kebobolan satu gol. Ini mejadi alarm penting bagi Koeman untuk segera mencari solusi terbaik.

Keberadaan Lenglet belum dapat mengangkat performa lini tengah pertahanan Barca menjadi lebih baik. Mantan permain Sevilla itu, belum dapat mengatur pola pertanahan yang solid seperti Gerard Pique.

Bahkan pemain asal Perancis itu kerap kali membuat kesalahan yang tak perlu di areal kotak penalti. Akhirnya merugikan tim dan dirinya sendiri, seperti pada laga melawan Celta Vigo Oktober lalu.

Selain tidak konsistennya Lenglet, Mingueza yang digadang-gadang sebagai penggati Pique juga belum dapat berbicara banyak. Barangkali jam terbang bermain menjadi salah satu faktornya.

Pemain binaan La Masia itu, tentu masih akan berkembang, dan berharap dapat menjadi poros utama pertahanan Barca kedepan. Praktis, Koeman hanya dapat memanfaatkan keberadaan mereka berdua, disamping Samuel Umtiti yang belum kembali ke performa terbaiknya sejak pulih dari cederanya.

Juga Ronald Araujo yang masih membutuhkan waktu bermain lebih, untuk lebih konsisten dan tenang menjaga lini pertahanan Barca. Laga kontra bilbao menjadi fakta, yang meneguhkan masih rapuhnya lini pertahanan Barcelona. Lesatan Inaki Williams pada menit 3 dan gol kedua Bilbao menjadi bukti. Walau gol kedua itu, terjadi karena blunder dari Messi. 

Disamping tidak siapnya pemain, salah satu faktor lain yang membuat buruknya pertanahanan Blaugrana adalah, komunikasi. Seringkali pos belakang kosong, atau bek tengah out of position.

Oleh karenanya, perbaikan komunikasi pemain perlu dilakukan, agar tak terjadi kesalapahaman di lapangan. Koeman juga dapat mengganti, bek yang tidak perform, misalnya,  Lenglet.   Hal ini untuk menimbulkan shock teraphy bagi mereka yang tidak perform.

Dengan demikian, harapannya dapat memicu setiap pemain agar lebih siap dan termotivasi memperbaiki diri ( Self improvement ). Sergio Dest juga mesti bekerja keras agar lebih siap dalam membantu lini belakang.

Visca Barca

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun