Bahkan pemain asal Perancis itu kerap kali membuat kesalahan yang tak perlu di areal kotak penalti. Akhirnya merugikan tim dan dirinya sendiri, seperti pada laga melawan Celta Vigo Oktober lalu.
Selain tidak konsistennya Lenglet, Mingueza yang digadang-gadang sebagai penggati Pique juga belum dapat berbicara banyak. Barangkali jam terbang bermain menjadi salah satu faktornya.
Pemain binaan La Masia itu, tentu masih akan berkembang, dan berharap dapat menjadi poros utama pertahanan Barca kedepan. Praktis, Koeman hanya dapat memanfaatkan keberadaan mereka berdua, disamping Samuel Umtiti yang belum kembali ke performa terbaiknya sejak pulih dari cederanya.
Juga Ronald Araujo yang masih membutuhkan waktu bermain lebih, untuk lebih konsisten dan tenang menjaga lini pertahanan Barca. Laga kontra bilbao menjadi fakta, yang meneguhkan masih rapuhnya lini pertahanan Barcelona. Lesatan Inaki Williams pada menit 3 dan gol kedua Bilbao menjadi bukti. Walau gol kedua itu, terjadi karena blunder dari Messi.Â
Disamping tidak siapnya pemain, salah satu faktor lain yang membuat buruknya pertanahanan Blaugrana adalah, komunikasi. Seringkali pos belakang kosong, atau bek tengah out of position.
Oleh karenanya, perbaikan komunikasi pemain perlu dilakukan, agar tak terjadi kesalapahaman di lapangan. Koeman juga dapat mengganti, bek yang tidak perform, misalnya,  Lenglet.  Hal ini untuk menimbulkan shock teraphy bagi mereka yang tidak perform.
Dengan demikian, harapannya dapat memicu setiap pemain agar lebih siap dan termotivasi memperbaiki diri ( Self improvement ). Sergio Dest juga mesti bekerja keras agar lebih siap dalam membantu lini belakang.
Visca Barca
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H