Berdialog dengan kata, karena kata itu mudah dan murah. Seandainya banyak orang yang menyadari apa yang mereka lakukan itu semu. Taruh gawai kalian, rasakan keseruan dunia.Â
Saya belajar ini semua dari anak kecil, anak SD yang nangis lantaran orang tuanya terlalu fokus dengan gawainya. Entah sesibuk apa orang tua itu sehingga mengorbankan dunia nyatanya dan harta paling berharganya. Anak. Anak tidak butuh gawai canggih, namun dia perlu berkomunikasi, bedialog. Bukan dialog dengan kata. Tapi dialog dengan suara, ekspresi, dan antusiasme dari orang terdekatnya.Â
Tuhan, jadikan saya manusia yang tidak egois. Manusia yang mampu menghargai dunia nyata-Mu. (AWI)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H