Mohon tunggu...
Wisnu Adhitama
Wisnu Adhitama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jalani hidup hari ini dan rencanakan besok dan kedepan untuk berbuat sesuatu

Writer on sihitamspeak.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Imprelialisme Modern: Lain Bentuk Lain Nama Namun Sama

12 September 2015   15:24 Diperbarui: 12 September 2015   15:37 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini adalah tulisan mengenai politik pertama yang saya tulis di sosial media Kompasiana. Sebagai mahasiswa Fakultas Hukum di Universitas Brawijaya saya sedikit gatal jika tidak menuliskan tulisan mengenai politik yang memang sangat erat kaitannya dengan hukum. Berikut tulisan berbau politik pertama saya di Kompasiana.

Dalam berbagai literatur sejarah, apa yang membuat bangsa-bangsa Eropa datang dan menjajah bangsa-bangsa diluar Eropa? Gold, Glory, dan Gospel, mungkin itu jawaban yang akan kita dapati. Kekayaan (gold), kejayaan (glory), dan penyebaran sebuah ajaran (gospel), adalah motto utama bagi bangsa-bangsa Eropa untuk menjajah bangsa diluar wilayahnya.

Pengambilan paksa hingga perang negara-negara penganut gold, glory, dan gospel (3G) dilakukan. Banyak tempat yang semula damai saat itu lambat laun mulai bergejolak. Dengan kata-kata merendahkan sebuah kaum seperti kata bangsa primitif, pribumi, dan kata-kata lain untuk merendahkan sebuah bangsa pun disebar untuk menjatuhkan mentalitas bangsa yang dijajah.

Bangsa-bangsa Eropa kemudian menjajah dan lalu menerapkan sistem politik yang bernama Imperialisme atau pengambilalihan kekuasaan atas sebuah bangsa dan/atau negara. Bangsa-bangsa Eropa seperti Spanyol, Portugis (Portugal), dan tentu Belanda mengambil alih sistem pemerintahan bangsa dan/atau negara jajahannya untuk memperkaya bangsanya sendiri.

Sistem imperialisme memang kini nampaknya hilang dan digantikan dengan faham-faham baru, sesuai dengan falsafah masing-masing negara. Namun meski banyak buku pelajaran hingga umum yang menyatakan Imperialisme sudah tidak ada (hilang), saya rasa Imperislisme berubah bentuk, nama, dan cara.

Imperialisme modern, begitu saya pandang ketika melihat sebuah organisasi besar seperti PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Mengapa? Logikanya jika organisasi itu adalah perserikatan mengapa ada hak-hak khusus yang dimiliki oleh beberapa negara seperti Hak Veto? Untuk menentukan bantuan kemanusiaan saja PBB masih “pilih kasih” dengan negara-negara lainnya. 3G saya rasa masih tetap ada, terlebih dengan adanya organisasi besar seperti PBB.

Saya sangat setuju ketika mengatakan pemimpin yang otoritarian (otoriter) harus dijatuhkan, karena memang pemimpin bukan untuk diri sendiri melainkan untuk negara (rakyat). Namun jika ada pemimpin seumur hidup di sebuah negara itu bukan bentuk otoriter. Setiap negara memiliki kultur dan gaya pemerintahan sendiri-sendiri.

Saya belum tahu apa berita yang memuat tentang “kejamnya” Korea Utara itu benar adanya atau hanya sekedar “cara” pengambilan opini publik. Iraq, Iran, dan Palestine-Israel adalah negara-negara yang menjadi korban perang absurd bernama opini publik. Negara-negara berkepentingan mengubah opini dunia melalui berbagai media untuk meruntuhkan sebuah pemerintahan/negara.

Kata-kata otoriter, diktator, dan lain-lain digunakan untuk mempengaruhi sisi opini dari publik. Selain dengan kata-kata, secuil potongan gambar pun dibuat hanya untuk meraih hati publik. Semuanya berubah absurd, hingga banyak korban tak berdosa berjatuhan.

Sebut saja Amerika Serikat yang banyak ditulis negara adidaya, negara maju dan sebagainya. Bagi saya apa yang dilakukan oleh media dan negara itu sendiri dengan penyebutan-penyebutan tertentu itu adalah contoh lain dari masih eksisnya imperialisme dijaman sekarang.

PBB sendiri bagi saya adalah tempat negara-negara penjajah dan dijajah berkumpul. Semua hanya mengikuti si negara besar saja untuk bertindak. Negara remaja, hingga kecil hanya bisa mengusulkan bla... bla... bla... dengan diakhiri respon “wow” namun tidak pernah didengar untuk dijalankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun