Aku tidak bisa menjadi seorang pria, karena aku di ciptakan untuk menjadi tulang rusukmu. Ya, aku adalah wanita yang menganggumi kehadiranmu dalam hidupku. Di sudut aku duduk memandang. Membayangkan setiap senyummu. Tatapan hangat yang tidak bisa aku lupakan. Aku menatap layar laptopku. Mengetikkan cerita tentang kita.
Apakah aku dilahirkan untuk terus menulis? Ah, aku tidak tahu. Aku selalu tersenyum saat memandangmu dari anganku. Dan inilah cerita kita.
Kamu menyapaku ,memelukku, menciumku, mengandengku. Dua dunia yang tak bisa aku mengerti. Tapi aku tahu.
” Mawar,” bisikmu di telingaku.Aku menatapmu sambil tersenyum.
Inilah dirimu yang sekarang, setelah kau membuangku, dan kini kau terperangkap untuk menjadi bagian dari ceritaku lagi.
Kau tidak bisa lari.