Ku lihat dalam samar.
Putih. Seakan garis mimpi dan nyata menjadi lurus.
Putih. Hanya bayangan yang tidak jelas yang terlihat.
Diam. Hening. Lalu, terdengar suara gelisah.
Mulai ku perhatikan sekitarku. Mataku tertuju pada bayangan itu.
Matahari mulai menyambut hari.
ini kamarku? ini rumahku?
Putih. Seakan kabut memenuhi ruang tempat aku tidur.
Aku mau bangun! Aku mau bangun!
Aku mulai berteriak, memukul sekitarku.
Hanya putih dan bayangan yang mengelilingiku.
Aku mulai takut. Aku di sini! Teriakku mulai putus asa.
Air mata mulai mengalir dari pipiku.
” Bangun! Bangun!” Aku mendengar seseorang berteriak.
Aku disini! sia-sia sudah.
Hanya bayangan mereka yang terlihat di pagi terakhirku.
Sekarang, aku telah dijemput. Sesal jadi tak berarti.
Jakarta 23 Febuari 2011
sebuah cerita fiksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H