Mohon tunggu...
Sihijau
Sihijau Mohon Tunggu... karyawan swasta -

hanya seorang wanita yang diberi kesempatan untuk mengungkapkan isi hatinya melalui tulisan dan tulisan itu menjadi pengingat juga bagi dirinya..^^

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Salam Damai

17 September 2010   09:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:10 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak bisakan, salam damai ini menjadi nyata?

Ketika bertemu satu dan yang lain, tak bisakah kita merasakan damai?

Kalau damai menjadi gersang, mengapa harus ada salam damai?

Tak ada yang paling hebat, diantara terhebat. Bukankah begitu?

Hanya saja terkadang kau mensalah artikan kecintaanmu pada sesamamu.

Bukankan Dia yang mengajarkan untuk bersalam damai setiap saat?

Tak bisakah, damai yang gersang ini menjadi damai yang tertanam indah?

Karena inilah rindu damai. Karena inilah kenikmatan damai.

Ketika aku dan kau, kita yang berbeda, berpelukkan, bersalaman dan bermaafan.

Ketika kita saling menghormati dan menghargai, tanpa ada kecurigaan sedikitpun.

Aku dan kau manusia, aku dan kau diajarkan salam, aku dan kau diberikan damai,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun