Mohon tunggu...
Heru Wijayanto
Heru Wijayanto Mohon Tunggu... -

Visit my own site at http://siheyu.info

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mall of Education

10 Juli 2010   10:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:58 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertumbuhan mall di kota-kota besar, setiap tahunnya selalu meningkat. Bahkan menurut data yang ada, pertumbuhan mall di kota-kota besar mampu mencapai25 % setiap tahunnya. Dengan berbagai jenis fasilitas modern yang ditawarkan maupun berbagai produk yang dijual (sejenis ataupun tidak sejenis) oleh masing-masing mall, membuatnya menjadi salah satu tempat tujuan bagi berbagai lapisan masyarakat.

Bermacam-macam dan bervariasi konsep mall yang ada di kota besar Indonesia ini, mulai dari mall yang berisi berbagai macam jenis, maupun mall yang hanya khusus untuk menyediakan peralatan elektronik, seperti komputer, gadget ataupun handphone. Isitilahnyapun macam-macam, ada yang menyebutnya dengan lifestyle mall, fashion mall, boutique mall, IT mall sampai dengan e-mall.

Namun dari kesemuanya itu, hampir tidak ada mall yang menfokuskan diri pada bidang pendidikan. Semuanya berfokuskan kepada lifestyle kehidupan saat ini, karena inilah yang memang menguntungkan dari sisi bisnis. Karena bagaimanapun pertumbuhan mall, tidak akan bisa dipisahkan dari sisi bisnisnya. Itulah tujuan pembuatan mall.

Konsep mall education, sempat dilontarkan oleh salah satu mahasiswa IEU Surabaya yang sudah menjadi alumni, yaitu George Herbert. Sekilas dia memaparkan bahwa konsep, mall education dapat berisikan berbagai macam pendidikan, mulai dari perguruan tinggi, kursus bahkan sekolah di dalam satu mall. Dipandu dengan beberapa fasilitas pendukungnya, seperti food court ataupun toko buku. Semua konsep yang berhubungan dan menunjang pendidikan dikumpulkan menjadi satu didalam sebuah mall.

Sebenarnya ini adalah sebuah konsep yang menarik. Setiap orang selalu berbondong-bondong pergi ke mall, apalagi di masa liburan dan akhir pekan. Entah itu memang untuk berbelanja ataupun hanya sekedar untuk jalan-jalan. Dan kesan yang ditawarkan adalah kesan yang cukup eksklusif. Jika banyak orang sering berbondong-bondong ke mall untuk jalan-jalan dan berbelanja, kenapa kita tidak bisa membawa orang untuk datang ke mall untuk belajar ? Untuk bersekolah dan kuliah misalnya ? Bahkan bagi sebuah perguruan tinggi, bisa langsung menerapkan mahasiswanya untuk praktek bisnis dan enterpreneur langsung di dalam mall.

Memang terkesan sedikit aneh barangkali. Namun sebenarnya tidak. Didukung dengan berbagai fasilitas modern dan lingkungan yang nyaman, sebenarnya inidapat dilakukan. Pihak pengembang dapat mengajak atau merangkul institusi-insitusi pendidikan untuk dapat bergabung dan menjalankan programnya di dalam sebuah mall. Daripada banyak mahasiswa/siswa yang bolos sekolah di dalam mall, kenapa kita tidak membuat sekolah/perguruan tinggi saja di dalam mall. Memang perlu digodok lebih lanjut, namun kayaknya konsep ini patut dicoba.

Heru Wijayanto, MBA. MM. M.MT (si_heyu@hotmail.com)

Associate Dean III For Student Council IEU Surabaya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun