Mohon tunggu...
Herry Pramono
Herry Pramono Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Portal B2B Indonesia, Ekspansi Produk Indonesia ke Seluruh Dunia

14 April 2015   14:28 Diperbarui: 4 April 2017   18:13 1628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisnis e-commerce di Indonesia dianggap bisnis yang sangat menjanjikan di mata banyak investor. Bayangkan saja, dari 2013 sampai 2014 diperkirakan pertumbuhan transaksi pada bisnis e-commerce tanah air mencapai 50% yaitu dari USD 8 miliar menjadi USD 12 miliar.

Tak heran jika pemain-pemain e-commerce regional dan global berbondong-bondong memperluas bisnisnya ke Indonesia. EBay lewat Blanja.com, Sequoia dengan Tokopedia, SK Telecom Korea via Elevenia, Rocket dengan Lazada, dsb.

Menariknya bisnis e-commerce Indonesia sebagian besar adalah berkonsep B2C atau C2C. Konsep bisnis B2C seperti yang dilakukan Bhinneka sedangkan C2C seperti TokoBagus, BukaLapak, Tokopedia, dsb.

Sebuah konsep yang sepi pemainnya di Indonesia adalah B2B (business to business) e-commerce yaitu marketplace yang diperuntukan untuk para pebisnis. Portal B2B mempertemukan produsen dan distributor, grosir dan pengecer, antara exportir dan importir, dsb. Portal B2B adalah sarana para produsen (pabrik) bertemu dengan pengecernya di seluruh dunia. Maka member dari situs B2B biasanya adalah perusahaan baik PT maupun CV. Volume perdagangan mereka relatif berskala besar. Biasanya, seller di B2B portal tidak menjual produknya satuan.

Dibandingkan portal B2C dan C2C, portal B2B Indonesia cenderung lebih sederhana dan terkesan minim modal. Tengoklah Indonetwork, Indotrading, ProdukAnda, dsb. Entah mengapa para pemain besar belum tertarik pada B2B e-commerce. Padahal kalau mau jujur justru model B2B adalah yang sangat diperlukan oleh Indonesia karena dapat memperbesar ekspor. Sementara B2C dan C2C cenderung memperbesar impor. Belajar dari situs B2B terbesar China Alibaba, konon Alibaba adalah katalisator sehingga produk-produk China dapat dikenal di seluruh dunia.

Sebenarnya yang membuat saya tergerak membuat tulisan ini adalah karena beberapa waktu yang lalu di inbox email saya mendarat email penawaran situs B2B Indonesia baru yang menurut saya lumayan terkesan profesional yaitu TheMalaka.Com. Fiturnya sebenarnya standar namun tidak seperti pesaingnya, portal B2B ini membuka semua fiturnya GRATIS. Namun, dugaan saya hal ini dilakukan sementara saja untuk promosi mengingat kompetitornya mengenakan biaya tahunan yang lumayan.

Entah siapa dibalik TheMalaka.Com yang jelas persaingan di bisnis B2B e-commerce Indonesia sepertinya akan menarik. Semoga portal-portal B2B Indonesia semakin profesional sehingga produk-produk Indonesia dapat menembus pasar internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun