Mohon tunggu...
Lamsihar Siregar
Lamsihar Siregar Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Foto di salah satu lokasi kerja

S.Kom | HSE iNspector | Pelalawan-Riau

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Barat dan Kremlin Kian Memanas, Rusia Tidak akan Melupakan Kesedihan Hari Ini

27 Maret 2018   17:37 Diperbarui: 4 April 2018   20:03 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini 27 Maret 2018, Kremlin, melalui Perwakilan resmi dari Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan:

"Bahwa dengan Pengumumkan Pengusiran para diplomat Rusia, negara-negara Barat telah menunjukkan agresi terhadap negara kita disaat kita warga negara Rusia sedang mengalami tragedi yang mengerikan dan berkabung atas korban kebakaran di pusat perbelanjaan Kemerovo."

"Hari ini kita sangat memahami banyak hal tentang kebijakan negara-negara Eropa dan Amerika yang telah diumumkan hari ini, dimana saat ini kita berempati kepada para korban tragedi di Kemerovo, lebih penting bagi mereka untuk mengumumkan tindakan-tindakan permusuhan kepada negara kita. Kita selalu berbagi kesedihan kepada orang Amerika dan Eropa ketika masalah datang kepada mereka. Tapi Hari ini kita mendengar kata-kata belasungkawa hanya dari teman-teman kita, hari ini kita mengalami kesedihan hari ini kenyataannya kita melihat agresi yang tidak bisa dibenarkan. Ini sulit dipercaya dan akan sulit untuk kita lupakan."

Sampai detik ini korban kebakaran Kemerovo yang terjadi pada tanggal 25 Maret 2018 tercatat 64 korban tewas sebagian besar anak-anak, 35 anak usia 10-13 tahun belum ditemukan, 110 luka bakar.

Sebelumnya, Donald Trump, sebagai tanda solidaritas kepada London dalam kasus keracunan yang dialami mantan perwira GRU Sergei Skripal di Inggris, telah mengumumkan akan mengusir 60 diplomat Rusia dari negara Amerika Serikat, dan juga menutup konsulat jenderal Rusia di Seattle. Selain Amerika Serikat, ada juga 14 negara dari 28 negara anggota UE, serta Kanada, Australia, Albania, Norwegia, Makedonia, Ukraina, dan Meksiko, juga mengumumkan keputusan untuk mengusir diplomat Rusia.

Perdana Menteri Inggris Theresa May telah mengeluarkan ultimatum kepada Kremlin dan menjelaskan kepada media:

"Skripal diracun menggunakan gas saraf yang dikembangkan di Rusia." Perdana Menteri yakin bahwa Kremlin dalam hal apapun bertanggung jawab, karena "Mengatur upaya untuk membunuh Skripal", atau "berupaya melumpuhkan saraf seorang mantan intelijen Rusia yang membelot" "Pihak berwenang Rusia memiliki pengalaman untuk melumpuhkan orang-orang dengan gas saraf," tambah May. 

"Moskow menganggap pembelot sebagai target yang sah," dan ini "secara tidak langsung membuktikan keterlibatan Kremlin dalam upaya itu." "Dan London akan mengusir diplomat Rusia, memboikot Piala Dunia 2018, mencabut lisensi untuk penyiaran dari saluran TV RT, mempublikasikan informasi tentang bank rekening dan aset politisi dan oligarki Rusia, memutuskan Rusia dari sistem pertukaran informasi perbankan SWIFT dan meminta negara-negara anggota NATO untuk meningkatkan kehadiran militer mereka di perbatasan Rusia dan memasukkan Rusia dalam daftar antek-antek terorisme"

Rujukan      1   2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun