Mohon tunggu...
Lamsihar Siregar
Lamsihar Siregar Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Foto di salah satu lokasi kerja

S.Kom | HSE iNspector | Pelalawan-Riau

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

ISIS Sunni Palsu Ciptaan Penjajah

19 Juli 2016   11:37 Diperbarui: 16 April 2017   18:00 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: diolah dari https://id.pinterest.com/pin/336995984598421978/

Saya masih ingat, mungkin teman-teman juga masih ingat, ketika awal mula Facebook (FB) diminati di dunia ini, tahun 2006 s/d 2012 dalam kurun waktu 6 tahun itu masih dengan mudahnya membuat Fanpage atau Group di FB yang berisikan tentang debat antara Islam Sunni dan Syiah.

Debat kala itu memang cukup menarik untuk disimak, bukan hanya kalangan muda saja yang tergiur untuk ikut debat atau sekedar menyimak, banyak kalangan lanjut usia juga tertarik untuk ikut berdebat atau sekedar menyaksikan perdebatan itu yang pada akhirnya ikut-ikutan membuat akun facebook agar dapat menyimak perdebatan tersebut.

Ada begitu banyak perdebatan dan dibuka 24 jam tanpa henti, mulai dari debat yang sopan sampai debat caci maki, anehnya ketika itu Fanpage atau Group itu tidak diblokir oleh pihak FB, mungkin ini salah satu taktik dari pihak FB dalam memperbanyak akun FB. Tapi kini Fanpage dan Group itu telah diblokir oleh pihak FB.

Dalam waktu 6 tahun itu, di dunia ini bahkan di negeri kita telah terjadi perang dalam dunia maya antara Islam Sunni Vs Islam Syiah, saat itu saya sebagai umat kristen hanya sekedar menyimak perdebatan melalui laptop atau handphone milik saya, cukup seru dan tentu menarik karena dapat menambah wawasan saya untuk mengenal islam.

Namun ada hal aneh yang membuat saya heran, dalam debat itu ada debater dari pihak islam sunni yang sangat keberatan terhadap teman debatnya yang mengaku sebagai islam sunni. Saya jadi heran, kok bisa begitu? Harusnya justru senang bila ada teman yang ikut menyerang debater dari pihak islam syiah.

Saat itu debater sunni yang tidak setuju bila teman debatnya disebut sebagai islam sunni, lebih setuju bila disebut sebagai lawan debat dan menyebutnya sebagai penganut paham wahabi.
 Apa itu paham wahabi? dari perdebatan itu saya baru mengetahui ternyata paham wahabi itu mulai berkembang di muka bumi sekitar abad 18 masehi, berilmu tanpa sanad, berpaham muhammad bin abdul wahab nejed, tidak punya madzab, paham wahabi baru 2 abad tapi sudah banyak terpecah, ada wahabi halabi, wahabi sururi, wahabi ikhwani, wahabi takfiri dan yang terbaru yaitu wahabi kelompok ISIS.

Saya lanjut menyimak, ternyata penganut paham wahabi tersebut keberatan bila disebut penganut paham wahabi, aneh, debater yang dituduhkan sebagai paham wahabi itu lebih setuju bila disebut sebagai Salafi dan islam sunni yang paling murni.

Setelah itu maka terjadilah debat segitiga antara sunni vs syiah vs paham wahabi.
Saya menilai bahwa debater dari pihak wahabi itu tetap kekeh mengaku sebagai islam sunni yang paling murni dan sangat keberatan jika disebut sebagai penganut paham wahabi.

Foto: dokumen pribadi
Foto: dokumen pribadi
Tidak lama setelah itu debat sopan santun pun berubah menjadi debat caci maki, tapi saya masih saja menilai bahwa debater yang dituduh sebagai penganut paham wahabi itu jauh lebih mengenal isi Al-quran dan hadits, saya menilai dari komen-komen yang diutarakan sepertinya lebih menguasai ayat atau surat Al-quran serta Hadits, itulah penilaian saya saat itu terhadap debater penganut paham wahabi.

Seiring berjalannya waktu, tahun demi tahun, saya pun terus menyimak perdebatan itu dari berbagai FanPage dan Group, mulai dari debat yang menggunakan bahasa inggris sampai debat yang menggunakan bahasa indonesia dan akhirnya wawasan saya pun bertambah dalam tentang ajaran islam sunni-syiah dan juga paham wahabi.

Topik debatnya, karena saya seorang kristen saya lebih tertarik untuk menyimak topik perdebatan tentang Terroris dan Ayat atau Surat dan Hadits yang kotroversial yang diduga sebagai pemicu aksi terrorisme.

Saya selalu memilih-milih topik debat itu, karena ada banyak topik yang diperdebatkan dan acap-kali saya berpindah-pindah Fanpage dan Group, hingga suatu seketika saya menemukan satu web di Google yaitu web khusus debat, dan akhirnya saya pun mengetahui ternyata , jauh sebelum Facebook berdiri ternyata, telah ada media yang sengaja dibuat sebagai sarana untuk saling mengenal dan juga sebagai sarana debat antara islam sunni-syiah dan paham wahabi, dan saat ini web tersebut telah diblokir.

Tidak dapat dipungkiri, tujuan utama Google didirikan tahun 1998 adalah untuk mengumpulkan informasi dari berbagai belahan dunia termasuk informasi mengenai ajaran islam sunni-syiah dan paham wahabi.

Saat itu melalui Google telah tercipta banyak web untuk penyebaran informasi mengenai ajaran islam sunni-syiah dan paham wahabi dan sejak saat itu pula menurut hemat saya ada pihak yang sengaja mengawasi dan mencari sela dari perbedaan antara ajaran islam sunni-syiah dan paham wahabi, kemudian dimamfaatkan untuk mengatur strategi dalam mendapatkan harta yang bernilai tinggi di dunia ini, yaitu emas hitam alias minyak bumi.

Minyak bumi adalah harta yang bernilai tinggi di dunia ini, dimanakah tempat atau wilayah yang kaya akan sumber minyak bumi? Jawabannya sudah pasti di timur tengah, misalnya saja di Irak dan di Suriah.

Jika semua negara di timur tengah dalam keadaan aman, tentram tidak ada gontok-gontokan serta sepakat untuk menaikkan 10 kali lipat harga jual minyak dari harga normal, maka dapat dipastikan negara-negara di benua Amerika dan Eropa tidak akan mampu berperan untuk menentukan harga pasar minyak dunia dan mau tidak mau terpaksa membeli minyak yang harganya naik 10 kali lipat itu.

Foto: diolah dari http://www.dixine.com/en/by-country/iran/1049-make-division-between-shia-and-sunni
Foto: diolah dari http://www.dixine.com/en/by-country/iran/1049-make-division-between-shia-and-sunni
Saya masih ingat ketika saya masih duduk dibangku SD, dalam pendidikan IPS disebutkan bahwa, penjajah datang ke nusantara dengan taktik Adu domba, dahulu taktik ini memang sangat ampuh untuk menguasai nusantara ini termasuk menguasai Harga Dagang kekayaan alam di nusantara, dengan taktik adu domba maka kerajaan-kerajaan menjadi saling serang satu sama lain, dan akhirnya para raja-raja tidak mampu menguasai Harga Dagang kekayaan alamnya sendiri.

Begitu pula dengan taktik adu domba antar negara timur tengah, misalnya saja perang Irak-Iran (1980-1988), dengan adanya perang ini tentu Irak dan Iran akan saling bersaing untuk menjual minyak bumi dengan harga terendah, mau tidak mau dua negara tersebut terpaksa menjual minyak dengan harga rendah agar minyak hasil kekayaan alamnya itu laku terjual demi memenuhi kebutuhan negara dan warganya.

Lanjut, Irak berperang melawan Iran, begitu sebaliknya Iran berperang melawan Irak, Entah apa tujuan dua negara ini saring serang, apakah Irak ingin menguasai Iran? atau sebaliknya Iran ingin menguasai Irak? Benarkah dua negara ini saling serang demi menguasai negara yang diserangnya? Saya tak tahu pasti tujuannya, yang jelas penduduk Irak saat itu beragama islam sunni dan syiah, begitu juga dengan penduduk Iran beragama islam syiah dan sunni, dan dari peperangan antar dua negara itu tidak ada yang menang melainkan sama-sama mengalami kehancuran serta mengalami kerugian yang sangat besar nilainya.

Cara menjajah dengan taktik adu domba sudah dipergunakan oleh negara penjajah sejak jaman dahulu kala, namun adu domba jaman sekarang ini lebih lembut dari jaman dahulu, istilah bahasa premannya yaitu main cantik bro, penjajahan jaman sekarang tidak untuk mengadu domba antar negara dan tidak pula untuk menguasai suatu negara melainkan untuk menguasai harga pasar, kalau perlu menurunkan harga pasar 3 kali lipat dari harga normal.

Jaman sekarang ini negara penjajah terlihat bagaikan malaikat penyelamat yang akan menyelamatkan suatu negara dari kehancuran padahal, sebenarnya dibalik itu ada udang dibalik bakwan yang siap menimbulkan kehancuran bagaikan bom waktu yang suatu saat akan meledak.

Kalau dahulu Belanda sebagai negara penjajah menciptakan VOC untuk mengadu domba kerajaan dan menguasai Harga pasar di nusantara, namun negara penjajah kali ini menciptakan Cairan Vaksin Sunni Palsu untuk mengadu domba umat islam dan menguasai Harga Pasar Minyak dunia.

Foto: diolah dari https://id.pinterest.com/pin/336995984598422077/
Foto: diolah dari https://id.pinterest.com/pin/336995984598422077/
Cairan vaksin sunni palsu ini diciptakan khusus untuk islam sunni, disuntikkan kepada muslim sunni, yang sebenarnya vaksin itu berisi cairan vaksin wahabi ISIS. Jadi isinya bukan cairan vaksin sunni yang murni melainkan cairan vaksin wahabi ISIS.

Sangat sulit untuk membedakan antara cairan vaksin sunni yang murni dengan cairan vaksin sunni yang palsu, jika dilihat sepintas cairan vaksin sunni yang palsu ini mirip seperti cairan vaksi sunni yang asli.

Akan tetapi kita dapat melihat perbedaan cairan vaksin sunni palsu ini setelah disuntikkan atau dapat kita lihat dari hasil reaksi cairan vaksinnya.

Bila cairan vaksin sunni palsu disuntikkan kepada seorang muslim sunni, maka dalam waktu 1 atau 2 minggu, seorang muslim sunni itu langsung berubah menjadi sangat cerdas, sangkin cerdasnya bisa membuat otaknya gampang mengKafirkan sesama umat muslim sunni itu sendiri, termasuk mengkafirkan bapak dan ibu yang melahirkannya, dan reaksi yang lebih jelas dapat kita lihat lagi yaitu mental seseorang yang telah menerima suntikkan itu akan menjadi sangat gagah berani bagai Wiro Sableng yang gagah perkasa, sangkin gagah beraninya sampai berani menggorok leher manusia, baik itu menggorok leher umat muslim sunni sendiri maupun leher umat muslim syiah. Gilaa.

Perlu diketahui bahwa cairan vaksin sunni palsu ini telah sukses disuntikkan kepada beberapa kelompok manusia yang berada di Irak dan Suriah, dan mereka yang telah tersuntik cairan vaksin sunni palsu itu biasanya disebut Terroris ISIS.

Foto: dari https://id.pinterest.com/pin/336995984598422112/
Foto: dari https://id.pinterest.com/pin/336995984598422112/
Taktik adu domba islam dengan sentuhan lembut inilah yang sedang dijalankan oleh negara-negara penjajah di dunia ini, sekali lagi bukan mengadu domba antar negara melainkan mengadu domba islam, dimana awal pencetusan program suntik vaksin sunni palsu ini dimulai sejak abad 18 masehi, dengan mengadakan rapat Paripurna yang dihadiri oleh para ahli kimia dari negara penjajah di belahan dunia dan berkumpul dalam sebuah laboratorium yang berada di timur tengah, para ahli kimia tersebut melakukan riset untuk menciptakan cairan vaksin sunni palsu yang berdampak sangat dasyat bila disuntikkan kepada umat muslim sunni, yang tentunya akan menimbulkan peperangan antar islam sunni-syiah di timur tengah.

Foto: diolah dari https://id.pinterest.com/pin/336995984598421978/
Foto: diolah dari https://id.pinterest.com/pin/336995984598421978/
Setelah program vaksin sunni palsu ini berhasil dijalankan maka tibalah saatnya para negara penjajah itu duduk santai menikmati hasilnya, para negara penjajah tersebut saat ini dapat membeli minyak bumi dengan harga yang sangat murah bahkan lebih murah dari harga sebotol air minum.

Foto: http://reseauinternational.net/comment-les-etats-unis-cree-letat-islamique/
Foto: http://reseauinternational.net/comment-les-etats-unis-cree-letat-islamique/
Klik untuk membaca:

Pembeli minyak ilegal ISIS adalah negara-negara yang saat ini sedang ikut memerangi ISIS.

Harga Minyak Kini Lebih Murah dari Sebotol Air Minum.

Lewat ISIS harga satu barel minyak lebih murah.

Di dunia ini telah banyak media menayangkan pemberitaan tentang ISIS, termasuk berita di Indonesia, biasanya menayangkan bahwa ISIS itu sesat, namun banyak Ulama dan Ustad di dunia ini yang belum memberikan penjelasan secara tegas kepada umat muslim tentang dasar atau dalil untuk menyatakan kesesatan ISIS.

Sampai detik ini, sepengetahuan saya bahwa para Ulama dan Ustad hanya menyatakan ISIS itu sesat, sudah itu saja, padahal masyarakat butuh kejelasan dasar atau dalil yang menyatakan ISIS itu sesat, pemberian label sesat kepada ISIS yang tanpa dasar atau dalil sebenarnya justru membuat masyarakat kebingungan.

Ini penting, Saya berharap kedepannya para Ustad dan Ulama agar meluangkan waktunya untuk memberikan dasar atau dalil kepada masyarakat terutama kepada masyarakat kita di Indonesia, saya percaya pasti banyak dasar atau dalil untuk membuktikan kesesatan ISIS.

Menurut pengamatan saya, untuk membuktikan kesesatan ISIS itu memang sulit bila berdasarkan Ayat atau Surat dan hadits, mungkin karena saya orang kristen yang tidak tahu isi Al-quran dan Hadits maka saya mengatakan itu sulit, namun berdasarkan pengamatan saya selama ini yang bertahun-tahun berlayar pakai laptop dan handphone di dunia maya dalam menyimak perdebatan antara sunni-syiah dan paham wahabi, Saya pikir, saya dapat untuk mengutarakan Perbedaan yang sangat mencolok diantara islam sunni dengan ISIS, yaitu:

  1. Islam sunni yang asli memandang Al-quran turun ketika mempertahankan dan melindungi umat disaat situasi peperangan, artinya jika tidak terjadi perang atau tidak dalam keadaan perang maka ayat yang berisi tentang perang itu tidak tepat bila dilaksanakan, dan Islam sunni tidak membenarkan untuk memulai peperangan.
  2. Islam sunni yang asli memandang AL-quran turun untuk menjaga umat, artinya semua umat muslim sunni di dunia ini walau berbeda negara tetap saja sama satu umat yang mesti dijaga.

Sementara ISIS,

  1. Islam sunni palsu alias ISIS memandang Al-quran turun untuk memerangi siapapun yang berbeda umat, artinya bila dalam situasi tidak perang pun, islam sunni palsu alias ISIS akan terus menebar peperangan dan memulai peperangan kepada siapapun yang berbeda umat.
  2. Islam sunni palsu alias ISIS mengklaim Al-quran sebagai dasar untuk mendirikan satu negara yang patuh terhadap aturan yang dibuat oleh negara(bukan aturan Al-quran) tersebut dimana apabila tidak tunduk kepada aturan negara itu maka dianggap berbeda umat. artinya walaupun sesama umat namun bila tidak patuh terhadap aturan yang berlaku dalam negara maka dianggap telah keluar dari umat.

Penulis: L Sihar Siregar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun