Mohon tunggu...
Lamsihar Siregar
Lamsihar Siregar Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Foto di salah satu lokasi kerja

S.Kom | HSE iNspector | Pelalawan-Riau

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ada Tertulis, Kasih Itu Tidak Cemburu, Ada Juga Tertulis Allah Cemburu

8 Desember 2015   12:36 Diperbarui: 13 Juli 2016   15:18 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kasih itu Tidak Cemburu dan Allah yang Cemburu

Ada tertulis dalam Perjanjian Baru bahwa "Kasih itu tidak cemburu"(1 Kor 13:4). Tapi ada tertulis juga dalam Perjanjian Lama bahwa Allah itu cemburu (Kel 20:5; Ul 4:24). Apakah itu berarti Allah tidak punya kasih, atau bagaimana?

 Sebelumnya mari kita ingat terlebih dahulu tentang tuntutan kasih di Perjanjian Lama dan di Perjanjian Baru.
 Kasih didalam Perjanjian Lama yaitu Kita ditekankan untuk Kasih kepada Tuhan, dan didalam Perjanjian Baru kita ditekankan untuk Kasih kepada Tuhan Juga Kasih kepada sesama Manusia.

Dan kita juga jangan lupa bahwa manusia itu digambarkan sebagai ISTRI atau MEMPELAI PEREMPUAN. Sehingga manusia yang tidak setia itu diibaratkan sebagai istri yang tidak setia.

Bila mempelai perempuan ini berselingkuh, bisa dibayangkan betapa marahnya Sang Mempelai Laki-Laki. Seperti suami yang cemburu, Allah marah jika manusia berpaling kepada illah-illah lain.

Jadi, manusia yang digambarkan sebagai istri/mempelai perempuan harus memberikan kehormatan dan kemuliaan kepada suaminya.

Dari penjelasan diatas terlihat jelas bahwa cemburu belum tentu sesuatu perbuatan yang tidak memiliki Kasih.

Sekarang pertanyaannya,
 Mengapa Allah itu Cemburu.? Berati, sama dengan pertanyaan Mengapa suami itu cemburu.?

Suami yang cemburu bila istri berpaling, merupakan tanda suami “KASIH” kepada istrinya.

Sekali lagi disini jelas bahwa Cemburu tidak selamanya berarti negatif atau tidak memiliki Kasih..

Lantas seperti apakah Cemburu yang tidak memiliki Kasih itu.?

Arti kata CEMBURU menurut KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA (Klik) adalah Merasa tidak atau kurang senang melihat orang lain beruntung dan sebagainya.

Contohnya:

-Cemburu karena melihat orang lain lebih unggul dari dirinya.

-Cemburu karena harta orang lain lebih banyak.

-Cemburu karena ketampanan atau kecantikan orang lain

-DLL

Mari kita ingat kembali tuntutan Kasih di Perjanjian Lama dan Baru.

Kasih dalam Perjanjian Lama yaitu Kita ditekankan untuk Kasih kepada Tuhan sehingga jangan heran bila didalam Perjanjian Lama kita menemukan Hukuman yang sama sekali tidak memiliki Kasih kepada manusia, Misalnya: Hukuman Rajam, yaitu Hukuman Mati dengan Cara dilempar dengan batu hingga orang yang terhukum itu Mati.

 Dan didalam Perjanjian Baru kita ditekankan untuk Kasih kepada Tuhan Juga Kasih kepada sesama Manusia. Dan Jangan Heran jika ajaran Kristus sangat melarang Keras Hukuman Mati kepada manusia. Karena Tuhan Yesus Kristus mengajarkan bahwa yang berhak memberi Hukuman Mati Hanyalah Yang Suci Tanpa Dosa.
 Siapakah yang suci tanpa dosa.? Hanya Tuhan, Maka Hanya Tuhan sajalah yang berhak memberi Hukuman Mati kepada Manusia.

Nah sekarang kita kembali ke Contoh Cemburu yang tidak memilki kasih kepada manusia.

Arti kata CEMBURU menurut KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA (Klik) adalah Merasa tidak atau kurang senang melihat orang lain beruntung dan sebagainya.

Contohnya:

-Cemburu karena melihat orang lain lebih unggul dari dirinya.

-Cemburu karena harta orang lain lebih banyak.

-Cemburu karena ketampanan atau kecantikan orang lain

-DLL

Dari contoh diatas apakah mungkin Tuhan Allah juga akan mengalami Cemburu yang seperti itu.?

Jawabannya sudah pasti TIDAK..

Sebab Tuhan Maha Unggul, Maha Kaya atau memilki segalanya, Dan Tuhan Juga yang membuat Ketampanan atau Kecantikan manusia. Jadi sudah Jelas Tuhan tidak akan mungkin memilki perasaan Cemburu seperti contoh diatas.

Akan tetapi hanya manusia yang mengalami Cemburu seperti itu tepatnya manusia yang tidak Kasih kepada manusia.

Semoga artikel ini bermaamfaat bagi kita semua.

Penulis.

L Sihar Siregar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun