Sawunggaling, Surabaya 21/08/2022, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) menjalankan program Kuliah Kerja Nyata yang bertema  ramah anak dan perempuan di Kelurahan Sawunggaling, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya memberikan edukasi mengenai bullying kepada anak - anak usia dini hingga remaja. Kegiatan ini dilaksanakan karena Maraknya kasus bullying di Indonesia pada anak hingga remaja seolah tidak pernah surut. Padahal dampak dari bullying sendiri dapat menimbulkan rasa trauma dan gangguan mental maupun psikologis.
Edukasi Bullying dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2022, yang dibantu DPL kami untuk memberikan materi beserta video agar lebih mengerti dampak dari bullying tersebut. Edukasi ini diikuti 50 anak dari usia 2 tahun hingga 13 tahun, mereka turut aktif mengikutinya dengan mengajukan beberapa pertanyaan dan menjawab Quis yang diberikan mahasiswa.
Mahasiswa KKN Kelompok 2 Universitas Muhammadiyah Surabaya 2022, Bumiharjo, RW 5 Kelurahan Sawunggaling Kecamatan Wonokromo, Surabaya. Pada hari ini memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai bullying dan dampak negatif dari bullying terhadap anak-anak di RW 5 Kelurahan Sawunggaling Kecamatan Wonokromo, Surabaya. Edukasi ini dilakukan untuk mengurangi terjadinya praktik bullying yang mungkin kerap menjadi permasalahan baik di lingkungan rumah, kalangan sekolah dan luar sekolah.Â
Dimana bullying ini mempunyai dampak negatif yang sangat besar bagi perkembangan anak dan bisa mempengaruhi psikologis anak yang menjadi korban bullying. Oleh karena itu, untuk mencegah dan menghapus terjadinya bullying di daerah tersebut, kami mahasiswa KKN kelompok 2 yang bertemakan Ramah, Perlindungan anak dan Pemberdayaan perempuan menerapkan program kerja edukasi terkait bullying.Â
Dalam sosialisasi yang diadakan hari Minggu, 21 Agustus 2022 kemarin yang bertempatkan di Mushollah Mulazamah di RT.08 RW.05 Kelurahan Sawunggaling Kec. Wonokromo, Surabaya. Mahasiswa yang tergabung dalam KKN kelompok 2 Universitas Muhammadiyah Surabaya memberikan materi yang ringan mengenai jenis bullying mulai dari yang verbal hingga non verbal dan dampak akibatnya yang mana pada dampak Bullying selain efek yang tampak secara nyata, dampak psikologi juga menjadi dampak yang sangat mempengaruhi kehidupan sosial anak.Â
Efekpsikologi yang dialami anak korban bullying dan kekerasan contohnya mengalami kesulitan membina hubungan dengan orang lain, sulit berkonsentrasi yang bisa menyebabkan penurunan prestasi belajar serta mudah sekali meluapkan emosi negatif seperti sedih, marah, dendam, kesal, tertekan, dan malu serta memiliki rasa cemas yang berlebihan dan yang paling parah bisa menyebabkan trauma yang berkepanjangan.Â
Kekerasan verbal contohnya membully dengan melontarkan kata-kata untuk menyakiti hati orang lain, seperti menghina, membentak, mencaci, menyindir, melontarkan lelucon yang tidak pantas dan lain-lain. Yang kedua kekerasan bullying pada  fisik artinya menggunakan kekerasan untuk menyakiti orang lain, contohnya adalah seperti memukul, mendorong, menghancurkan barang orang lain dan lain-lain.Â
Kekerasan Bullying dalam bentuk sosial seperti mengucilkan, memberikan pandangan sinis dan mengajak teman untuk menjauhi korban bullying. Oleh karena itu, kami mahasiswa KKN 2 UMSurabaya melakukan edukasi dengan menggunakan video atau media animasi yang diharapkan penjelasannya mengenai bullying  mudah ditangkap dan dimengeti oleh anak-anak.
Di sela-sela penyampaian materi edukasi bullying, kita juga tidak lupa untuk memberikan ciri-ciri anak yang menjadi korban bulying. Adapun ciri-ciri dari korban bullying sebagai berikut :
- Menjadi malas beraktivitas diluar rumah seperti berangkat sekolah atau tiba-tiba ingin berhenti sekolah. Hal ini dikarenakan adanya ketakutan saat ia pergi keluar rumah atau pergi ke sekolah , dimana ia akan mendapatkan pembullyan yang dilakukan oleh teman-temannya terhadap dirinya.
- Sulit konsentrasi dan keaktifan anak akan menurun serta hilangnya kertarikan terhadap hobi-hobinya.
- Menjadi introvert dan emosional. Hal ini dikarenakan, seorang anak yang menjadi korban bullying, akan cenderung menutup diri dan menjadi lebih sensitif atau emosional terhadap apa yang di dengarkan diluar sana.
- Mendapatkan perlakuan buruk pada fisik. Hal ini dikarenakan, Â seorang anak yang menjadi korban bullying akan berusaha keras menutupi apa yang telah ia alami dan akan mengalihkan perhatian atau harus berbohong terhadap lawan bicaranya. Hal ini dikarenakan sang anak takut untuk menceritakan hal tersebut kepada orang tuanya. Biasanya jika ada yang seorang yang mengetahui bahwa ia adalah korban bulying dan si pembully mengetahui akan hal itu, tak segan pula si pembullying untuk melakukan hal yang lebih buruk terhadap korban bullying tersebut.
- Melakukan hal-hal yang berisiko dan merugikan terhadap dirinya sendiri