Mohon tunggu...
Sowi Muhammad
Sowi Muhammad Mohon Tunggu... -

Menulis dengan intuisi tanpa teori

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Penghujat SBY, Ayo Tanggung Jawab...!!

3 Oktober 2014   00:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:36 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Untuk hal ini penulis harus memandangnya dengan menggunakan teori konspirasi. Sah-sah saja kan? Waktu Luthfi Hasan Ishak ditangkap KPK, PKS menggunakan "jurus" konspirasi. Prabowo pada Pilpres juga demikian. Tapi penilaian konspirasi penulis tidak menggunakan kata-kata keterlibatan pihak asing.


Begini pandangannya. Selama 10 tahun berkuasa, apakah SBY tidak memiliki kasus besar? Atau paling tidak isu skandal. Tentu ada. Semua presiden yang menjabat di Indonesia pernah dikaitkan dengan isu, kasus atau skandal besar baik yang mengarah kepada hukum atau juga kebijakan.


Beberapa skandal yang menyerempet SBY dan telah mengemuka ke publik dan menjadi isu nasional adalah Bank Century dan terbaru kasus proyek Hambalang. Coba kita cermati liku-liku penguakan kasus tersebut. Selalu diwarnai dengan kejadian besar yang langsung mengalihkan perhatian publik dari isu yang mengarah ke SBY.


Beberapa kasus besar yang muncul dalam masa sejak terkuaknya Skandal Bank Century diantaranya: kasus pembunuhan oleh mantan Ketua KPK Antasari Azhar, cicak vs buaya yang berlanjut dengan kasus Chandra Hamzah dan Bibit Riyanto, Susno Duadji, Kisruh Penyidik KPK Novel Baswedan, Korupsi Anas Urbaningrum dan lainnya.


Sama-sama kita amati dalam kasus diatas ada keterlibatan SBY selaku Kepala Negara. Lihat cara reaksi SBY dan cara menanggapi atau memberi pernyataan kepada publik terhadap kasus-kasus tersebut. Dan berapa lama kasus tersebut menjadi isu nasional dan akhirnya berakhir dan berganti dengan kasus-kasus baru lainnya.


Tentunya kita mempunyai pandangan dan pendapat tersendiri dalam kasus-kasus tersebut diatas. Memang tidak semua bisa dilihat pembuktiannya, tapi realitanya terpampang dan bebas untuk ditafsirkan oleh rakyat Indonesia. Bahkan sering muncul pro kontra dalam menanggapinya.


Wajar saja, hasil pandangan rakyat akan beragam. Karena hukum dan politik berjalan beriringan saling mempengaruhi. Walau tidak bisa dicampuradukan, politik dan hukum akan selalu tarik menarik. Kasus hukum bisa dipolitisir dan persoalan politik bisa berujung hukum.


Untuk kisruh UU Pilkada, rekan-rekan Netizen yang menghujat SBY silahkan lanjutkan "perjuangannya". Perjuangan nyata sebagai "tanggung jawab" atas kepedulian kepada aspirasi rakyat Indonesia. Lanjutkan...!!


Endingnya nanti akan memperlihatkan sebuah realita politik yang harus dipertanggungjawabkan secara politik. Apakah perjuangan itu memang memperjuangkan aspirasi rakyat atau "terjebak" dalam politik SBY dan Demokrat. Atau bisa saja memperjuangkan aspirasi rakyat sambil mengamankan posisi SBY.


Hingga detik ini, saya tetap menyatakan SBY adalah politikus hebat. Kepiawaian politiknya melebihi politikus-politikus yang ada di republik ini. SBY sangat memahami karakter rakyat Indonesia sehingga bisa mengambil langkah politik yang cermat dan tepat.


Dan melihat cuplikan drama politik yang dipertonton di Senayan saat pemilihan pimpinan DPR Kamis (2/10/2014) dini hari lalu, tentunya masyarakat Indonesia akan terus disuguhi tontonan menarik pada masa kekuasaan Jokowi-JK. Kekuatan politik memang telah berubah, namun aktor-aktornya masih didominasi wajah lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun