Mohon tunggu...
Sowi Muhammad
Sowi Muhammad Mohon Tunggu... -

Menulis dengan intuisi tanpa teori

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kisruh DPR Gara-Gara Jokowi

2 November 2014   23:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:51 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makanya saya mengatakan kisruh DPR hanya secuil dari dampak gerakan revolusi yang dilakukan Jokowi, akan lebih banyak kejadian lain yang akan terjadi. Perlawanan-perlawanan terhadap revolusi mental akan terus terjadi selama Jokowi menjabat presiden. Atau selama revolusi dikehendaki dan diperjuangkan.

Gerakan revolusi sudah berjalan di negara ini. Disadari atau tidak, seluruh rakyat telah terlibat, sebagian sebagai pihak yang pro revolusi dan pihak lainnya sebagai yang anti revolusi. Tidak memandang orang sebagai pemilih atau tidak memilih Jokowi, namun lebih kepada kesamaan pikiran dan cita-cita atau pemikiran yang beda dengan Jokowi.

Dalam gerakan revolusi peran Jokowi hanya sebagai pemimpin revolusi. Berhasil atau tidaknya sebuah revolusi tergantung dengan perjuangan dan pengorbanan rakyatnya. Jika rakyat yang pro revolusi lebih banyak, maka revolusi akan tercapai, begitu juga sebaliknya, jika anti revolusi yang dominan, revolusi akan gagal dan kepemimpinan Jokowi berakhir.

Kita akan sama-sama menyaksikan bagaimanakah akhir dari gerakan ini, bisa cepat bisa pula memakan waktu puluhan tahun. Apakah revolusi mental akan terwujud dalam periode pertama kepemimpinan Jokowi? Atau revolusi terhenti dan Jokowi dilengserkan?

Atau juga pada periode pertama Jokowi ini revolusi belum terwujud namun dia masih dipercaya melanjutkan revolusi pada periode kedua pada 2019 mendatang? Atau juga revolusi berlanjut dengan pemimpinan revolusi yang baru? Atau gerakan revolusi akan dikalahkan anti revolusi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun