Mohon tunggu...
Sowi Muhammad
Sowi Muhammad Mohon Tunggu... -

Menulis dengan intuisi tanpa teori

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kapolri Skenario PSSI Era Nurdin Halid

21 Januari 2015   04:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:42 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kendati menyandang status tersangka gratifikasi oleh KPK, Mabes Polri tidak kunjung mencopot Komjen Budi Gunawan dari jabatan Kepala Lembaga Pendidikan Polri. Berbeda dengan Irjen Djoko Susilo yang dinonaktifkan dari jabatan Gubernur Akpol empat hari setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus Simulator SIM oleh KPK.


Memunculkan spekulasi Budi Gunawan akan tetap diperjuangkan menjadi Kapolri. Karena untuk dilantik menjadi Kapolri, syaratnya calon masih berstatus Perwira Tinggi aktif.


"Calon Kapolri adalah Perwira Tinggi Kepolisian Negara Republik Indonesia yang masih aktif dengan memperhatikan jenjang kepangkatan dan karier," bunyi pasal 11 ayat 6 UU nomor 2 tahun 2002 seperti dikutip detikcom, Selasa (20/1/2015).(detik.com)


Ini mengingatkan pada Nurdin Halid, Ketua Umum PSSI periode 2003-2011 yang memimpin PSSI dari balik jeruji besi karena kasus gula impor, distribusi minyak goreng hingga kasus impor beras dari Vietnam. Selama proses hukum tiga kasus yang menimpanya hingga menjalani hukuman penjara, dia tetap memimpin PSSI.(wikipedia)


Budi Gunawan bisa saja meniru skenario Nurdin Halid. Walau banyak prediksi, dia bakal dikurung, karena KPK tidak memiliki wewenang pemberhentian penyidikan. Tapi, dibawah komandonya, Polri bisa menghambat KPK menuntaskan kasus rekening gendutnya. Indikasi ini menguat, setelah lima anggota Polri yang dijadikan saksi mangkir dari panggilan KPK.


Skenario lain, jika KPK tidak bisa dibendung, maka Budi Gunawan ditetap menjadi Kapolri 'bayangan'. Ini dengan cara dia mengundurkan diri dari Kapolri terpilih dan Presiden Jokowi memilih orang dekat Budi Gunawan. Saat ini rumor yang berhembus, Komjen Budi Waseso yang baru dilantik menjadi Kabareskrim adalah 'orangnya' Budi Gunawan.


Dugaan itu muncul karena Budi Waseso sebelum dipromosikan menjadi Kabareskrim adalah anak buah Budi Gunawan di Lembaga Pendidikan Polri. Ditambah lagi, dia hadir di DPR bersama Budi Gunawan saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri di Komisi III DPR.


Kabareskrim pengganti Suhardi Alius ini memang telah membantah rumor dirinya orang Budi Gunawan. "Saya adalah anak buahnya (Budi Gunawan) langsung, dan mendampingi pimpinan itu wajar," kata Budi Waseso di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 20 Januari 2015. (tempo.co)


Spekulasi ini makin kuat karena setelah dilantik jadi Kabareskrim, Budi Waseso menyebut ada pengkhianat di internal Polri. Walau tidak mengatakan Budi Gunawan dijebak oleh orang dalam Polri dalam kasus rekening gendut, namun publik menilai internal Polri terkotak-kotak karena 'politik' Perwira Tinggi Polri yang mengincar posisi Kapolri.


Apakah Budi Gunawan akan mengulangi 'sukses' ala Nurdin Halid? Atau Kapolri Budi Gunawan berubah menjadi Budi Waseso?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun