Mohon tunggu...
Stephanus Ivan
Stephanus Ivan Mohon Tunggu... Dosen -

Nama lengkap: Stephanus Ivan Goenawan (SIG).\r\nSebagai Penemu Metris: Ilmu Hitung Penyempurnaan cara Tradisional/Vertikal & Dosen FT Univ. AtmaJaya.\r\nPada tahun 2009 telah memperoleh penghargaan dari Muri sebagai penemu Metris. \r\nPenghargaan Kemenristek Tahun 2010: Penyempurnaan Ilmu Hitung di Dunia via Metris. Penulis Buku: Gen Metris, Mencetak Einstein, Metris Perkalian, Pangkat, Pembagian Ajaib. (sigmetris.com)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Metris, Plagiarism?

27 November 2012   04:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:37 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_211597" align="alignleft" width="300" caption="Plagiarism:http://tilt.library.skagit.edu"][/caption] Pada abad ke-21 yang merupakan era digital dan online informasi ini, tentu saja sangat mudah bagi kita untuk melakukan searching lalu mempelajari kemudian membuktikan apakah suatu hasil karya tersebut original atau bukan. Bahkan dengan cepat dapat membuktikan apakah sebuah karya tersebut merupakan karya contekan namun didaku sebagai karya milik sendiri (plagiarism). Tentu saja tidak terkecuali penemuan original aritmetika baru abad ke-21 ini yang disebut dengan Metode Horisontal (METRIS). Sebenarnya penemuan apa yang original dari Metris? Karena sebenarnya sebelum Metris muncul telah ada metode hitung yang dilakukan secara mendatar seperti metode tranchtenberg atau mathemagic. Demikian juga jauh sebelum Metris lahir telah ada metode hitung yang mengunakan pembatas angka yang digunakan sebagai alat bantu dalam proses perbitungan seperti aritmetika vedic dari India. Lalu sesuatu apa yang original yang membedakan Metris dari semua metode hitung cepat di dunia tersebut? Penemuan dari Metris yang original dan utama adalah konsep pendefinisian matematis yang baku dalam Notasi Pagarnya. Notasi pagar metris bukan hanya sebagai pembatas antar angka atau bilangan seperti pada aritmetika vedic namun lebih dari itu yaitu merupakan notasi baru yang paten dalam bidang matematika. Minimal akan muncul dua sub-bidang baru dalam matematika yang memanfaatkan notasi pagar metris, dua sub-bidang baru tersebut adalah Aritmetika Metris dan Aljabar Metris. Definisi baku notasi pagar (|) metris dalam matematik berbasis sepuluh adalah: A|nB = Ax10^n+B A|nB|mC = (Ax10^n+B)x10^m+C A|nB|mC|vD = ((Ax10^n+B)x10^m+C)x10^v+D dst...... Keterangan: |n ;|m ;|v menunjukan banyaknya jumlah pagar sebanyak n, m, v. Melalui konsep notasi pagar yang baku di atas, dalam aplikasi praktis perhitungan akan muncul minimal dua aturan notasi pagar metris yang utama, yaitu: 1. Notasi pagar Metris |,||,... : ”kotak” yang berisi tepat 1,2,... angka, bila lebih sisanya dipindah ke “kotak” sebelah kiri dan dijumlahkan. 2. Notasi pagar Metris |,||,... : ”kotak” yang berisi tepat 1,2,... angka, bila kurang tambahkan nol dalam “kotak” tersebut tanpa mengubah nilai. Lalu kehebatan atau keunggulan Metris apa dibandingkan metode hitung yang lain seperti mathmagic, mathemagic, tranchtenberg, vedic dll? Keunggulan utama dari metris dibandingkan metode-metode tersebut adalah ternyata metris mampu menyatukan semua metode hitung yang ada di dunia saat ini dengan menggunakan notasi pagarnya sehingga menjadi bentuk persamaan pola horisontal (portal) Metris. Melalui kemampuan inilah mengapa metris juga disebut sebagai Penyempurna Ilmu Hitung di Dunia. Buku metris yang telah terbit dan dengan baik membuktikan kemampuan ini berjudul Berhitung Super Cepat. Salah satu contoh portal dengan menggunakan notasi pagar metris yang ada dalam buku tersebut adalah perkalian: ab x cd = axc|axd+bxc|bxd a0b x cd = axc|axd|bxc|bxd a00b x cd = axc|axd||bxc|bxd a00b x c0d = axc||axd|bxc||bxd Contoh aplikasi praktis portal metris di atas dalam perhitungan menggunakan angka adalah sbb:

43 x 62 = 4x6|4x2+3x6|3x2 = 24|26|6 = 2666

403 x 602 = 4x6||4x2+3x6||3x2 = 24||26||06 = 242606

403 x 62 = 4x6|4x2|3x6|3x2 = 24|8|18|6 = 24986

4003 x 62 = 4x6|4x2||3x6|3x2 = 24|8||18|6 = 248186

4003 x 602 = 4x6||4x2|3x6||3x2 = 24||8|18||6 = 2409806

Bila kita cermati perhitungan menggunakan portal metris ternyata sangat mempermudah dan mempercepat perhitungan. Melalui penjelasan tulisan ini semoga pembaca mampu melihat perbedaan yang utama antara metris dengan metode hitung lain di dunia. Oleh karena itu perlu disimpulkan bahwa Penemuan Metris bukanlah merupakan plagiarism dari metode hitung yang ada sebelumnya. Kita sebagai bangsa besar selayaknya justru bangga, karena ada suatu metode hitung dengan hasil karya original yang berasal dari Indonesia, METRIS, yang kelak akan menjadi acuan powerfull bagi semua siswa yang akan mempelajari Ilmu Aritmetika di seluruh Indonesia, Asia bahkan Dunia. Penulis : Stephanus Ivan Goenawan (SIG) Creator of Metris

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun