Mohon tunggu...
M SulthonRasyidin
M SulthonRasyidin Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - kuliah utd

hobi mengotak atik komputer

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Komunikasi Digital Dasar (Tugas Kuliah)

19 Oktober 2024   12:16 Diperbarui: 19 Oktober 2024   12:16 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan teknologi, seperti 5G dan Internet of Things (IoT), mempercepat akses dan distribusi konten digital. Teknologi baru ini memungkinkan pengalaman pengguna yang lebih cepat dan lebih responsif, memfasilitasi komunikasi yang lebih efisien di seluruh platform media.

Media digital juga menawarkan berbagai manfaat yang signifikan, termasuk meningkatkan komunikasi dan memberikan akses yang lebih luas terhadap informasi serta mendukung pendidikan. Pemanfaatan media digital telah mengubah cara kita berinteraksi dan belajar dalam kehidupan sehari-hari. Berikut akan penulis paparkan perkembangan media digital :

  • Awal Komputer (1940-an-1960-an): Perkembangan komputer pertama yang memungkinkan pengolahan data secara digital. Penemuan transistor dan sirkuit terintegrasi juga menjadi fondasi penting.

  • Internet (1960-an-1980-an): Proyek ARPANET, yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan AS, adalah cikal bakal internet. Pada tahun 1983, protokol TCP/IP diperkenalkan, menghubungkan berbagai jaringan komputer.

  • WWW (1991): Tim Berners-Lee menciptakan World Wide Web, membuat informasi lebih mudah diakses dan dibagikan secara global.

  • Era Media Sosial (2000-an): Munculnya platform seperti Friendster, MySpace, dan Facebook, yang mengubah cara orang berinteraksi dan berbagi informasi.

  • Mobilitas dan Aplikasi (2010-an): Dengan smartphone, media digital semakin terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari. Aplikasi mobile menjadi alat utama untuk mengakses berita, hiburan, dan informasi.

  • Streaming dan Konten Digital (2020-an): Layanan streaming seperti Netflix, Spotify, dan YouTube mendominasi konsumsi media, mempengaruhi cara orang menikmati hiburan.

C. TEORI-TEORI KOMUNIKASI YANG RELEVAN DENGAN TEKNOLOGI

Berbagai teori media baru berasal dari teori-teori media lama namun beberapa teori baru pun lahir sebagai bentuk kajian lebih lanjut mengenai perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

1. Medium Theory – Teori Media

Teori ini menjelaskan bagaimana media berpengaruh dalam menyebarkan informasi baik secara fisik maupun psikologis. Teori ini bermanfaat dalam memahami tentang berbagai media dan bagaimana masing-masing media  dapat bermanfaat dalam mendistribusikan informasi. Melalui analisis yang tepat dan penerapan teori ini pada media yang relevan, maka pemilihan teori ini dapat juga digunakan secara tepat.

2. Uses and Gratifications Model – Elihu Katz, Jay G. Blumler dan Michael Gurevitch

Teori ini mempelajari asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media atau sumber lain yang membawa pada terpaan media yang berlainan, dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan serta akibat-akibat lain termasuk yang tidak kita inginkan.

Teori ini memiliki asumsi bahwa khlayak dianggap aktif dalam artian sebagian penting dari penggunaan media diasumsikan punya tujuan. Mereka menemukan bahwa khalayak menggunakan media untuk mengirim pesan, membantu mengembangkan citra diri, dalam kaitannya dengan sosial dan interaksi atau hiburan (Rakhmat, 2001 : 205)

3. Teori Difusi Inovasi – Everett Rogers

Teori ini menggambarkan bagaimana, mengapa, dan pada tingkatan apa teknologi baru berkembang dan diadopsi ke dalam berbagai konteks. Teori ini menggarisbawahi adanya 4 (empat) elemen utama yang mempengaruhi berkembangnya media baru yaitu inovasi, saluran komunikasi, waktu dan sistem sosial. Rogers mendefinisikan karakteristik inovasi yang dapat mempengaruhi keputusan seorang individu untuk mengadopsi atau menolak suatu inovasi.

Pendekatan ini menyatakan bahwa tidak hanya pemimpin yang dapat memberikan pengaruh terhadap perilaku khalayak melalui kontak personal, namun terdapat agen-agen perubahan lain dan penjaga pintu gerbang atau gatekeeper yang turut terlibat dalam proses difusi. Pendekatan ini menawarkan kerangka untuk mempertimbangkan bagaimana informasi mengalir melalui suatu jaringan dan faktor-faktor yang membentuk opini melalui pengambilan keputusan penggunaan teknologi.

4. Participatory Media Culture – Henry Jenkins

Jenkins menguraikan cara-cara di mana budaya media baru menawarkan khalayak untuk secara bersama-sama mengambil peran sebagai konsumen media dan produsen media sekaligus. Jenkins berpendapat bahwa dalam Participatory Media Culture, orang mampu secara kreatif menanggapi isi media dengan menciptakan komoditas budaya mereka sendiri sebagai upaya mereka untuk menguraikan dan menemukan makna di dalam produk media dan pesan yang ada. Dalam Participatory Media Culture masyarakat dapat lebih mudah merespon dan memberikan kontribusi dan pesan kepada media.

5. Social Construction of Technology

Teori Social construction of technology (juga disebut sebagai SCOT) adalah teori dalam bidang Sains dan Teknologi Studi. Teori ini berpendapat bahwa teknologi tidak menentukan tindakan manusia, melainkan tindakan manusialah yang  membentuk teknologi. Mereka juga berpendapat bahwa cara teknologi yang digunakan tidak dapat dipahami tanpa memahami bagaimana teknologi yang tertanam dalam konteks sosialnya. SCOT merupakan respon terhadap determinisme teknologi dan kadang-kadang dikenal sebagai konstruktivisme teknologi.

D. BEBERAPA JENIS KOMUNIKASI DIGITAL DAN PERANANNYA

berikut ini akan disajikan empat jenis komunikasi digital yang bisa dilakukan, yaitu komunikasi menggunakan atau memanfaatkan fasilitas e-mail, milis, chatting dan facebook.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun