Mohon tunggu...
Gustic Bw
Gustic Bw Mohon Tunggu... -

Suka otomotif A sampai Z

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Toyota Avanza Naik Kelas Karena Kehadiran Calya

16 November 2016   02:32 Diperbarui: 26 Desember 2016   01:48 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Toyota Calya langsung membuat perbedaan besar dalam pasar mobil keluarga di tanah air, untuk pertama kalinya Toyota Astra Motor bermain di kelas LCGC 7 seater, sudah pasti keputusan ini berbuah manis dan disambut positif oleh masyarakat tanah air karena mereka bisa mendapatkan sebuah MPV dengan kualitas standar Toyota namun dengan harga yang jauh lebih bersahabat bahkan lebih terjangkau dibanding Avanza yang selama ini dikenal sebagai produk MPV murah dari TAM.

Di internal Toyota sendiri kehadiran Calya menjadikan strategi pemasaran mereka juga mendapatkan penyesuaian, terlebih setelah melihat fakta di lapangan bila penjualan Calya ternyata berhasil melebihi Avanza yang notabene menjadi tulang punggung utama mereka selama lebih dari 10 tahun terakhir. Namun jangan terburu berpikir bila era Avanza sudah habis karena kenyataannya mobil sejuta umat ini masih tetap laris manis di pasaran dan bila mengacu pada angka penjualan, pasar Avanza relatif stabil dan tidak mengalami penurunan penjualan akibat kedatangan Calya.

Penyesuaian yang dimaksud adalah kini Toyota Avanza baru mendapatkan tandem yang setara sebagai flagship Toyota di Indonesia, setelah selama ini seolah menjadi ujung tombak tunggal dimana angka penjualannya jauh melampaui line up lainnya dengan perbandingan selisih yang sangat tajam kini posisi garda terdepan ditempati oleh duet maut yang sama ganasnya yakni Avanza – Calya.

Satu hal yang pasti kelahiran Calya ke bumi otomotif nusantara membuat posisi Avanza naik satu peringkat dari sebelumnya, meskipun masih menempati segmen Low MPV namun setidaknya kini kembaran Xenia itu tidak lagi berstatus sebagai mobil keluarga termurah dari TAM karena sudah ada Calya yang dibanderol dengan harga dibawahnya.

Bila dicermati kondisi ini mirip – mirip dengan kondisi ketika TAM pertama kali memperkenalkan Avanza lebih dari satu dekade lampau. Saat itu ATPM nomor satu di bumi pertiwi ini hanya mempunyai satu line up di segmen mobil keluarga yaitu Toyota Kijang yang kala itu posisinya persis seperti Avanza sebelum kehadiran Calya yakni MPV untuk segmen menengah bawah.

Berhubung terjadi krisis yang membuat harga MPV legendaris ini harus mengalami kenaikan yang sangat tajam bahkan hingga 3 kali lipat dari harga sebelumnya maka Kijang harus menerima kenyataan tidak lagi bisa menjangkau konsumen dari kalangan menengah bawah dan dengan demikian Toyota pun tidak lagi mempunyai produk di segmen tersebut yang tentunya menjadi kerugian besar karena segmen tersebut merupakan segmentasi pasar terbesar dalam bursa otomotif di negeri ini.

TAM tentunya tidak ingin membiarkan kondisi ini terus terjadi, sebagai APM dari manufaktur terbaik di muka bumi yang dikenal memiliki jajaran produk terlengkap untuk semua lapisan konsumen, dan bersamaan dengan peluncuran generasi terbaru dari MPV ini yang dikemudian hari dikenal sebagai Kijang Kapsul, Toyota diam - diam mengembangkan sebuah calon product yang nantinya diplot untuk mengisi celah yang ditinggal pergi oleh Kijang.

Project ambisius namun bersahaja itu kemudian diperkenalkan pada tahun 2003 melalui ajang Gaikindo Auto Expo yang kemudian sempat berubah menjadi Indonesia International Motor Show dan sekarang dikenal sebagai Gaikindo Indonesia International Auto Show. Sambutan akan MPV murah baru dari TAM ini ternyata begitu luar biasa bahkan melebihi ekspektasi dari Toyota selaku produsennya.

Kesuksesan Avanza itu didukung oleh faktor kelegaan para konsumen setia Toyota yang awalnya cemas mereka “kehilangan” produk mobil keluarga murah setelah sang legenda yaitu mobil Kijang harus naik kelas dan naik harga secara fantastis. Lahirnya Avanza yang kala itu sempat mendapat julukan populer sebagai “Baby Kijang” itu jelas telah menghapus kekhawatiran tersebut karena ternyata Toyota tetap hadir memenuhi kebutuhan mereka melalui produk terbaiknya.

Ya, dengan mengesampingkan dimensinya yang memang sedikit lebih kompak, Avanza bisa dibilang memiliki kualitas setara dengan Kijang versi sebelum naik kelas bahkan dari beberapa sisi mobil yang mempunyai kembaran bernama Xenia itu jelas lebih unggul dalam hal teknologi yang lebih modern atau desain yang lebih fresh misalnya, untuk soal harga, first generatios of Avanza dibanderol mulai dari 80 – 90 an juta saja, sungguh sebuah harga yang sangat masuk akal dan terjangkau untuk semua kalangan masyarakat.

Dengan hadirnya Avanza untuk mengisi kelas LMPV maka sedikit banyak hal itu menegaskan level Toyota Kijang yang naik satu tingkat lebih tinggi sebagai medium MPV, pangsa pasarnya pun bergeser untuk konsumen keluarga yang lebih mapan. Kehadiran generasi baru bernama Kijang Innova semakin memperkuat branding tersebut, Innova mempunyai kualifikasi yang bahkan mampu bersaing dengan produk MPV High dari brand lain di negeri ini.

Nama besar Toyota Kijang sebagai produk kendaraan bermotor paling legendaris dan paling ikonik di negeri ini membuatnya cepat beradaptasi di kelas barunya tersebut. (Innova sampai saat ini masih perkasa dan menjadi raja di segmen medium MPV dengan dominasi total pada marketnya dimana tingkat penjualannya selalu berkisar diatas 50 persen dari pangsa pasar dis egmentnya.

Sementara dibawahnya Avanza pun tidak ingin mengecewakan “kakaknya”, kesempatan yang diberikan tidak disia – siakan, mobil yang namanya diadopsi dari bahasa Itali yaitu “Avanzatos” atau Advance itu langsung menjadi mobil terlaris di segmen LMPV yang kala itu memang belum seramai saat ini. Namun di era sekarang pun dimana hampir semua brand atau ATPM yang ada di tanah air telah memiliki sebuah product di kelas Low MPV, Avanza masih tidak tertandingi dan meninggalkan jauh rival – rivalnya dengan selisih penjualan yang cukup jauh.

Sekarang, setelah kurang lebih 13 tahun menempati posisis ebagai entry level product dari armada MPV milik TAM, Avanza harus menaggalkan statusnya tersebut dan melimpahkannya pada line up terbaru Toyota yaitu Calya. 7 seater LCGC ini tampaknya siap meneruskan tongkat estafet yang telah dipercayakan padanya oleh kedua kakaknya yaitu Kijang dan Avanza sebagai MPV termurah Toyota.

Seperti juga Avanza yang berhasil melampaui angka penjualan Kijang dan menjadi kontributor terbesar dalam performa penjualan TAM, Calya juga telah berhasil melakukan hal yang sama bahkan bisa dibilang dalam tempo yang sangat singkat. Selama 3 bulan berturut – turut sejak kelahirannya di awal Agustus lalu, Calya sudah memimpin penjualan unit Toyota bahkan menjadi mobil terlaris di Indonesia untuk bulan Agustus, September serta Oktober 2016.

Melihat grafik penjualan yang terus meningkat itu, sangat besar kemungkinan bila Calya akan terus merajai penjualan kendaraan bermotor di tanah air hingga akhir tahun ini bahkan hingga tahun – tahun mendatang. Hal ini ditunjang oleh fakta bila segmen LCGC kini sedang naik daun dan memiliki pangsa pasar yang sangat besar bahkan bisa dikatakan mulai bisa mengimbangi segmen mobil keluarga yang secara historis selalu mendominasi bursa otomotif nasional sejak puluhan tahun lampau.

Calya adalah MPV yang turun di kelas LCGC, artinya mobil ini memiliki target market di kedua segmen gemuk itu, sungguh sebuah keunggulan dan modal besar bagi Calya untuk meraih konsumen sebanayk – banayknya dan lebih jauh lagi menjadi icon baru di dunia otomotif nasional seperti yang telah dicapai oleh kedua “seniornya” Avanza dan Kijang Innova.

Dengan harga yang sangat terjangkau, TAM bahkan menargetkan pangsa pasar dari para first buyer atau konsumen yang baru pertama kali memiliki kendaraan roda empat. Calya diharapkan mampu menarik para pengguna sepeda motor untuk naik kelas memakai mobil sebagai sarana transportasi pribadi mereka.

Hal itu sangat dimungkinkan juga dengan adanya fasilitas kredit dari Toyota melalui jaringan penjualan resmi mereka untuk MPV LCGC terbarunya itu. Dengan demikian harga yang sudah sangat terjangkau itu menjadi lebih bersahabat lagi dan terasa lebih ringan karena besaran cicilan atau angsurannya relatif tidak jauh berbeda dengan kredit motor kelas menengah.

Kini dengan 3 buah line up dari 3 kelas berbeda yang memiliki kedekatan historis serta teknis itu, TAM semakin perkasa merajai penjualan di segmen kendaraan keluarga serbaguna dan dalam skala yang lebih luas menjadi brand terbesar di Indonesia seperti yang telah dipertahankannya selama lebih dari 4 dekade.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun