Mohon tunggu...
Sigit Wahyu
Sigit Wahyu Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Editor Majalah Bobo & Kidnesia.Com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Najwa Shihab dan Duta Baca Cilik

16 November 2016   13:34 Diperbarui: 16 November 2016   20:30 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perwakilan delagasi menyerahkan deklarasi kepada Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, melalui Pak Dermawan. Foto: Ricky Martin | Bobo

Salah satu narasumber yang saya tunggu-tunggu untuk bisa berpartisipasi memberikan pembekalan kepada anak-anak delegasi Konferensi Anak Indonesia 2016 adalah Najwa Shihab. Alasannya karena 33 anak-anak delegasi konferensi sangat antusias untuk bisa bertemu dengan presenter terkenal ini. 

Namun, hal yang lebih penting bagi saya adalah karena Najwa Shihab adalah Duta Baca Indonesai 2016-2020. Dalam kapasitasnya sebagai Duta Baca Indonesia sekarang ini, dialah sosok yang paling tepat menjadi keynote speaker untuk acara Konferensi Anak Indonesia 2016 yang diselenggarakan di Jakarta, 8 sampai 11 November 2016.

Alhamdulillah, beberapa hari sebelum acara, Najwa sudah memastikan datang. Saya dan teman-teman panitia mulai lega. Apalagi ketika melihat Najwa benar-benar datang pada acara pembukaan, hati ini benar-benar gembira.

Di ruang tamu, Najwa membuka pembicaraan dengan cerita tentang kesukaannya membaca Majalah Bobo semasa masih kecil. “Kalau sudah Rabu malam, biasanya saya tidak bisa tidur,  penasaran karena besok majalah Bobo datang,” kenang Najwa.  Dia juga masih ingat, pernah diwawancara oleh Mas Herry dan dimuat pada profil Bobo.

Saat berbicara dengan anak-anak delegasi Konferensi Anak Indonesia 2016, Najwa kelihatan sangat menikmati. Apalagi saat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kritis, Najwa menjawabnya dengan antusias.  

Salah satu jawaban Najwa yang sangat berkesan dan masih saya ingat adalah ketika menjawab pertanyaan Vina Magda Zakia, murid kelas 5 MI Al Ikhlas, delegasi dari OKU Timur, Sumatera Selatan. 

Kata Najwa, “Pengalaman kakak paling senang karena bisa bertemu dangan anak-anak seperti sekarang. Ketemu dengan anak-anak yang hobi baca. Anak-anak yang tidak hanya  suka baca, tapi juga mau mengajak orang lain suka membaca. Nanti adik-adik akan kembali ke daerah masing-masing menjadi duta baca di daerah masing-masing. Karena kakak jadi duta baca sendirian tidak sanggup. Indonesia sangat luas. Adik-adik semua yang ada di sini adalah duta-duta baca. Anak yang mencintai buku dan mau mengajak orang lain mencintai buku.”

Harapan Najwa adalah harapan kami juga. Setelah mengikuti konferensi, para delegasi akan kembali ke daerah masing-masing dengan menyandang gelar baru sebagai Duta Baca Cilik.

Foto: RICKY MARTIN | BOBO
Foto: RICKY MARTIN | BOBO
Apa sebetulnya tugas Duta Baca Cilik itu? Kami dari panitia majalah Bobo tidak pernah mendefinisikan. Kami hanya memberitahu bahwa nanti pada acara puncak, delegasi akan dilantik menjadi Duta Baca Cilik. Tugasnya apa dan apa saja yang harus dilakukan oleh Duta Baca Cilik, silakan didiskusikan bersama teman-teman dalam kelompok.

Setelah melakukan diskusi dua kali setelah makan malam, 33 delegasi berhasil merumuskan dua hal. Pertama, deklarasi Konferensi Anak Indonesia 2016. Kedua, Janji Duta Baca Cilik Konferensi Anak Indonesia 2016.  

JANJI DUTA BACA CILIK  KONFERENSI ANAK INDONESIA 2016

Kami berjanji:

  • Akan membaca minimal 30 menit setiap hari.
  • Akan mengurangi penggunaan gadget untuk hal yang kurang bermanfaat dan menggantinya dengan membaca buku.
  • Akan mengajak teman untuk rajin membaca dengan meminjamkan buku.
  • Akan menularkan virus baca dengan membuka taman bacaan dan membentuk komunitas peminat baca.
  • Akan menyumbangkan sebagian buku-buku kami kepada anak-anak yang kurang mampu.

Jakarta, 8-11 November 2016

Membaca dan merenungi isi Janji Duta Baca Cilik tersebut, saya membayangkan hal itu bisa dilakukan oleh semua anak Indonesia. Seandainya janji tersebut menjadi gerakan, minat baca anak-anak Indonesia pastilah bisa mengalahkan negara lain.

Apakah setiap Duta Baca Cilik bisa melaksanakan janjinya? Semua berpulang pada setiap individu dan dukungan pihak keluarga. Namun, saya percaya, semua orangtua akan mendukung dan memfasilitasi delegasi untuk bisa menjadi Duta Baca Cilik yang sebenar-benarnya.

Pak Ilham Habibie dengan senang hati menerima kunjungan delegasi di Perpustakaan Habibie dan Ainun. Foto: Ricky Martin | Bobo
Pak Ilham Habibie dengan senang hati menerima kunjungan delegasi di Perpustakaan Habibie dan Ainun. Foto: Ricky Martin | Bobo
Seperti kita ketahui, Konferensi Anak Indonesia 2016 ini diikuti 33 murid SD perwakilan anak-anak dari seluruh daerah di Indonesia. Mereka terpilih dari 1800 anak yang mengikuti seleksi pemilihan delegasi konferensi dengan mengirimkan karya tulisnya ke panitia Majalah Bobo.

Konferensi Anak Indonesia tahun ini mengangkat tema pentingnya kebiasaan membaca bagi anak-anak. Untuk memperluas cara pandang terhadap dunia literasi, selama 3 hari para delegasi mendapat pembekalan dari berbagai narasumber, antara lain: Najwa Shihab (Duta Baca Indonesia 2016), Imelda Naomy (Berkenalan dengan Buku), Ilham Habibie (Tokoh Inspirasi), Sutanto Winduro (pakar Mind Map dan Speed Reading), Muthia Fadhila Khairunnisa (Penulis Cilik Terbaik di Indonesia), Maman Suherman (Penggiat Literasi dan aktivis Perpustakaan Bergerak ), Bayu Gawtama ( Founder Sekolah Relawan), dan Dwi Andayani (Ketua Yayasan 1001 Buku).

Najwa Shihab dalam dialognya dengan delegasi mengatakan, membaca bisa membuat kita bahagia. “Jadi, sempatkanlah membaca buku selama 6 menit dalam sehari. Kalau kita ingin mengajak orang lain gemar membaca, maka cari tahu dulu apa kesukaan orang tersebut,” kata Najwa.

Saat berkunjung ke Perpustakaan Habibie dan Ainun, delegasi mendapat motivasi membaca dari putra Pak BJ Habibie, Ilham Habibie. Dari kecil Ilham Habibie sudah suka membaca buku tanpa diminta oleh kedua orangtuanya.

Muthia Fadhila Khairunnisa menularkan bakatnya menulis buku anak. Foto: Ricky Martin | Bobo
Muthia Fadhila Khairunnisa menularkan bakatnya menulis buku anak. Foto: Ricky Martin | Bobo
Muthia Fadhila Khairunnisa, penulis novel anak-anak penerima Anugerah Kebudayaan 2016 dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, juga memberikan inspirasi cara menulis buku cerita anak-anak.

“Untuk menulis buku, kita harus memiliki ide, setelah itu membuat sinopsisnya. Ide merupakan hal yang paling penting dan untuk mendapatkan ide, salah satunya kita harus suka membaca. Dari banyak membaca, ide-ide kita akan keluar,” kata Muthia yang kini sudah menulis 37 buku diusianya yang baru menginjak 15 tahun.

Sementara itu Dwi Andayani, Ketua Yayasan 1001 Buku, mecoba menularkan virus membaca pada para delegasi dengan mendorong mereka untuk membuat Taman Baca di lingkungan mereka

Setelah berkonferensi sejak 8 November 2016, pada hari Jumat, 11 November 2016 para delegasi membacakan dan menyerahkan deklarasi Konferensi Anak Indonesia 2016 di dua tempat.  Siangnya, delegasi menyerahkan deklarasi kepada Presiden melalui kantor Sekretariat Kepresidenan di Bina Graha dan diterima oleh Ibu Jaleswari Pramodhawardani. Sorenya delegasi menyerahkan deklarasi kepada Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan diterima oleh Bapak Dermawan.  

Foto: RICKY MARTIN | BOBO
Foto: RICKY MARTIN | BOBO
DEKLARASI KONFERENSI ANAK INDONESIA 2016, AKU DAN JENDELA DUNIA
  • Buku adalah sahabat setia, dengan buku kami mempunyai teman terbaik dan dapat mengembangkan imajinasi.
  • Buku adalah jendela dunia, dengan buku kami mendapat ilmu pengetahuan, membuka cakrawala, dan dapat melihat dunia lebih luas.
  • Dengan membaca kami mendapatkan kosakata baru dan bisa menjadi penulis.
  • Dengan menyebarkan virus membaca dan menyumbangkan buku, kami dapat mengubah dunia menjadi lebih baik.
  • Membaca buku itu menyenangkan, membuat kami bahagia, dan panjang umur.

Jakarta, 8- 11 November 2016

Perwakilan delagasi menyerahkan deklarasi kepada Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, melalui Pak Dermawan. Foto: Ricky Martin | Bobo
Perwakilan delagasi menyerahkan deklarasi kepada Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, melalui Pak Dermawan. Foto: Ricky Martin | Bobo
Sumber: FB Muthia Fadhila Khairunnisa
Sumber: FB Muthia Fadhila Khairunnisa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun